Benua AfrikaBenua Afrika

Benua Afrika selalu menyimpan banyak cerita menarik tentang kebudayaan, keindahan alam, hingga tradisi kulinernya yang sangat beragam. Ketika kita berbicara tentang kuliner Afrika, bukan hanya rasa yang akan memukau, tetapi juga keunikan bahan dan cara penyajiannya. Mungkin Anda akan terkejut mendengar beberapa makanan teraneh yang berasal dari berbagai negara di benua ini. Tradisi Kuliner akan memperkenalkan inilah 7 makanan teraneh dari benua Afrika yang wajib Anda ketahui!

1. Mopane Worm – Makanan Ekstrem Penuh Protein

Ketika mendengar kata “ulat,” sebagian besar dari kita mungkin langsung merasa ngeri. Namun di beberapa negara seperti Zimbabwe, Botswana, dan Afrika Selatan, Mopane Worm adalah makanan lezat yang kaya akan protein. Ulat ini biasanya ditemukan di pohon mopane, dan setelah dipanen, mereka dikeringkan atau digoreng dengan rempah-rempah.

Benua Afrika

Rasa dari ulat mopane cukup kaya, terutama bila dimasak dengan bumbu. Orang-orang setempat sering menjadikannya camilan atau lauk pendamping. Meski terlihat ekstrem, ulat mopane memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, menjadikannya sumber protein alternatif yang baik di daerah yang sulit mendapatkan daging.

2. Akhir Cita Rasa di Tunisia: Mloukhia

Mloukhia mungkin tampak biasa saja jika hanya dilihat dari penampilannya yang mirip saus hijau kental, namun jangan tertipu. Makanan ini berasal dari Tunisia, terbuat dari daun molokhia yang digiling halus dan dimasak dalam waktu lama bersama daging sapi atau kambing.

Yang membuatnya unik adalah warnanya yang gelap, hampir menyerupai lumpur. Rasa dan teksturnya yang khas sering kali menjadi makanan favorit saat perayaan besar atau acara keluarga. Mloukhia juga terkenal sebagai hidangan yang menyimbolkan keberuntungan dalam budaya Tunisia.

3. Fufu – Tepung Ajaib dari Ghana

Dari sudut pandang luar, fufu mungkin tidak terlihat aneh. Namun, keunikan fufu terletak pada proses pembuatannya yang memerlukan tenaga dan kesabaran. Makanan ini terbuat dari tepung singkong atau pisang yang ditumbuk hingga menjadi adonan elastis dan lengket.

Di Ghana, fufu sering dimakan dengan sup yang sangat pedas atau berkuah daging. Ketika Anda mencoba fufu, Anda tidak akan menggunakan garpu atau sendok. Makanan ini dimakan langsung dengan tangan, mengambil sepotong kecil fufu dan mencelupkannya ke dalam kuah, menciptakan perpaduan rasa yang sempurna.

4. Puffer Fish Afrika Barat – Makanan yang Berisiko

Puffer fish atau ikan buntal terkenal sebagai makanan berbahaya karena mengandung racun tetrodotoxin. Namun, di beberapa bagian Afrika Barat, terutama di Ghana dan Nigeria, banyak yang menganggap ikan buntal sebagai hidangan yang mewah. Jika proses mempersiapkannya dengan benar, racun tersebut dapat dihilangkan dan dagingnya bisa dikonsumsi.

Memasak ikan ini memerlukan keahlian khusus, dan kesalahan sedikit saja bisa berakibat fatal. Meski risikonya tinggi, banyak orang yang tetap menikmati rasa dagingnya yang lembut dan sedikit manis. Bagi yang berani mencoba, ikan buntal menjadi salah satu tantangan kuliner tersendiri.

5. Bushmeat – Perburuan Rasa Eksotis

Bushmeat adalah istilah umum untuk daging hewan liar yang di buru di Afrika. Ini termasuk berbagai jenis hewan seperti monyet, landak, hingga kelelawar. Di beberapa daerah, banyak yang menganggap bushmeat sebagai hidangan mewah dan eksotis.

Selain rasanya yang unik, bushmeat juga menjadi bagian penting dari tradisi berburu di banyak komunitas Afrika. Namun, perburuan bushmeat juga sering menimbulkan kontroversi terkait kelestarian hewan-hewan liar. Meski demikian, di banyak desa pedalaman, bushmeat tetap menjadi salah satu sumber protein yang penting.

6. Termite – Gigitan Kecil yang Gurih

Di banyak negara Afrika, terutama di Uganda dan Zambia, banyak yang menganggap bahwa rayap adalah makanan ringan yang bergizi tinggi. Rayap biasanya ditangkap selama musim hujan, dan setelah ditangkap, mereka digoreng hingga renyah.

Rasa dari rayap yang cukup unik, mirip dengan rasa kacang. Meskipun mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, namun makanan ini kaya akan protein dan sering sebagai camilan sehat.

7. Injera – Roti Fermentasi dari Ethiopia

Jika Anda berkunjung ke Ethiopia, Anda pasti tidak akan melewatkan injera. Makanan ini adalah roti pipih yang terbuat dari tepung teff, yang melalui proses fermentasi selama beberapa hari hingga menghasilkan rasa yang asam. Teksturnya lembut dan kenyal, serta berfungsi sebagai pengganti sendok dalam tradisi makan Ethiopia.

Penyajian Injera biasanya dengan berbagai hidangan daging dan sayuran di atasnya. Keunikan injera terletak pada proses fermentasinya yang memberikan rasa khas. Meski bagi sebagian orang rasanya agak terlalu kuat, namun injera tetap menjadi bagian penting dari tradisi kuliner Ethiopia.

Makanan Teraneh di Afrika yang Patut Anda Coba

Benua Afrika memang memiliki segudang keunikan dalam hal kuliner. Dari ulat mopane yang penuh protein hingga injera yang melalui proses fermentasi dengan cermat, makanan-makanan ini mencerminkan keberagaman budaya dan cara hidup masyarakat di seluruh Afrika. 7 makanan teraneh dari benua Afrika di atas hanyalah segelintir contoh dari keajaiban kuliner yang menunggu untuk dijelajahi.

Jadi, ketika Anda berkesempatan menjelajahi Afrika, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba makanan-makanan yang mungkin terlihat aneh di mata kita, tapi bagi mereka, makanan ini adalah bagian dari identitas dan kehidupan sehari-hari.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner-slotogel