Tradisikuliner.com – Di tengah hamparan pegunungan Alpen dan dinginnya musim salju Swiss, ada satu sajian yang tak hanya mengenyangkan perut, tapi juga menghangatkan hati: Raclette. Bagi para pencinta keju, bukan sekadar makanan—ini adalah pengalaman kuliner yang menggoda indera dan menyatukan orang-orang dalam suasana akrab dan penuh tawa.
Raclette adalah keju khas Swiss yang dilelehkan dan disajikan dengan kentang, acar, dan daging. Namun di balik kesederhanaannya, menyimpan cerita panjang tentang tradisi, kebersamaan, dan inovasi dalam dunia kuliner.
Apa Itu Raclette?
Nama raclette berasal dari kata kerja bahasa Prancis racler yang berarti “mengikis”—karena keju ini disajikan dengan cara dilelehkan dan dikikis langsung dari permukaannya yang panas. bukan hanya soal keju, tetapi juga ritual sosial. sering kali menjadi acara kumpul-kumpul yang hangat, di mana semua orang duduk melingkar dan melelehkan keju mereka sendiri menggunakan pemanggang khusus.
Sejarah Raclette: Dari Pegunungan ke Dunia
Asal-usul raclette berasal dari daerah Valais di Swiss selatan, di mana para petani gunung memanfaatkan keju keras mereka sebagai sumber energi dan kehangatan di musim dingin. Di malam hari, mereka memanggang keju di dekat perapian lalu mengikis bagian melelehnya ke atas kentang dan roti.
Dari tradisi sederhana ini, berkembang menjadi makanan nasional Swiss, bahkan menyebar ke Prancis, Jerman, Austria, hingga Amerika.

Raclette vs Fondue: Apa Bedanya?
Banyak orang mengira itu sama, karena keduanya melibatkan keju leleh. Namun, ada perbedaan mencolok:
- Fondue adalah keju cair dalam panci yang disantap dengan mencelupkan roti atau sayuran.
- Raclette adalah keju yang dilelehkan secara bertahap dan langsung disiramkan ke atas makanan.
Raclette cenderung lebih gurih, sedikit pedas, dan memiliki aroma khas keju matang yang kuat. Ini membuatnya lebih cocok bagi kamu yang suka sensasi umami yang dalam dan autentik.
Bahan Pelengkap yang Wajib Dicoba
Raclette adalah makanan fleksibel. Selain kentang rebus, kamu bisa menyajikannya dengan berbagai pelengkap seperti:
- Acar mentimun mini (cornichons)
- Bawang kecil acar
- Roti sourdough
- Daging asap atau ham (prosciutto, salami, atau bacon)
- Jamur, paprika panggang, atau brokoli kukus
Untuk versi vegetarian, kamu bisa menambahkan zucchini, terong, atau tomat ceri panggang. Bahkan kini banyak kreasi fusion yang memadukan dengan hidangan Asia atau Amerika, seperti burger, fries, atau di atas nasi goreng!

di Indonesia: Bisa Dinikmati di Rumah
Meski Swiss jauh, kamu tetap bisa menikmati di Indonesia. Kini banyak toko online menjual keju dalam bentuk slice atau blok kecil. Alat pemanggang mini juga tersedia dengan harga terjangkau.
Jika tidak menemukan keju asli, kamu bisa menggunakan keju melting lainnya seperti mozzarella, gouda, atau cheddar aged sebagai alternatif.
Lebih dari Sekadar Makanan
Makan raclette bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang pengalaman sosial. Proses melelehkan, menunggu, menyendok, dan menyantap bersama orang-orang tersayang menciptakan momen kebersamaan yang hangat dan tak terlupakan.
Di tengah tren makanan cepat saji, raclette mengajak kita untuk melambat, menikmati proses, dan merayakan kelezatan sederhana bersama.
Penutup
Raclette adalah sajian yang membuktikan bahwa makanan bisa menyatukan orang. Dengan rasa yang menggoda, tekstur lembut, dan aroma menggugah, menawarkan pengalaman kuliner khas Swiss yang tak tertandingi.
Jadi, jika kamu mencari makanan unik untuk disajikan di acara keluarga atau kumpul santai, raclette layak masuk daftar menu utama. Hangatkan suasana, nikmati sensasinya, dan biarkan keju yang meleleh membawa cerita dan tawa ke meja makanmu.