Tradisikuliner.com – Dalam dunia kuliner tradisional Indonesia yang kaya akan cita rasa dan nilai budaya, Kembang Goyang menjadi salah satu camilan yang tak pernah lekang oleh waktu. Kembang Goyang : Sejarah dan Serba-serbinya membawa kita pada perjalanan mengenal lebih dekat makanan ringan khas Betawi ini yang bentuknya unik menyerupai bunga dan digoreng hingga renyah—menjadikannya favorit di berbagai perayaan hingga menjadi ikon jajanan lawas Indonesia.
Apa Itu Kembang Goyang?
Kembang Goyang adalah salah satu jenis kue kering tradisional yang terbuat dari adonan tepung beras, telur, dan santan, lalu digoreng menggunakan cetakan khusus berbentuk bunga. Nama “kembang goyang” berasal dari proses pembuatannya, di mana adonan digoyang-goyangkan dari cetakan ke dalam minyak panas hingga terlepas dan membentuk kue.
Asal Usul Kembang Goyang
Hidangan ini dipercaya berasal dari budaya Betawi, namun pengaruh kuliner ini juga menyebar ke berbagai daerah seperti Sumatera Barat dan Kalimantan. Di beberapa daerah, kembang goyang dikenal dengan nama berbeda seperti kue goyang atau kue kembang loyang. Meskipun berbeda sebutan, bentuk dan rasa khasnya tetap membuat siapa pun yang mencobanya langsung teringat pada suasana khas lebaran atau hajatan kampung.
Kue Goyang dalam Tradisi Betawi
Di kalangan masyarakat Betawi, Kembang Goyang bukan hanya makanan ringan, tapi juga simbol keramahan. Biasanya kue ini disajikan saat Lebaran, pernikahan, atau hajatan sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Tradisi membuatnya pun kerap dilakukan secara gotong royong—ibu-ibu berkumpul sambil bercengkerama, mencetak dan menggoreng ratusan kue ini untuk stok lebaran.
Tekstur dan Cita Rasa yang Unik
Salah satu keunikan dari kue goyang adalah teksturnya yang super renyah dengan rasa gurih-manis yang seimbang. Variasinya juga cukup banyak, dari rasa original, wijen, pandan, hingga cokelat. Cetakannya pun kini sudah lebih variatif, ada yang berbentuk bunga mawar, bintang, bahkan kipas.
Bahan-Bahan Kembang Goyang Tradisional

Untuk membuat kue goyang versi klasik, berikut adalah bahan-bahan utama yang digunakan:
- Tepung beras – menjadi bahan dasar utama yang membuat kue ini ringan dan renyah.
- Santan kelapa – memberikan rasa gurih alami dan aroma khas.
- Gula pasir – memberi sentuhan manis yang pas.
- Telur ayam – sebagai pengikat adonan agar tidak mudah pecah saat digoreng.
- Wijen – sering ditabur untuk menambah aroma dan kerenyahan.
Cara Membuat Kembang Goyang yang Renyah dan Tahan Lama
Berikut adalah langkah sederhana membuat kue goyang:
- Campurkan semua bahan hingga adonan cair dan tidak menggumpal.
- Panaskan minyak dan celupkan cetakan kembang goyang ke dalamnya agar panas.
- Masukkan cetakan panas ke dalam adonan, lalu celupkan ke minyak sambil digoyang-goyang agar kue terlepas.
- Goreng hingga kue berwarna kuning keemasan, angkat, dan tiriskan.
Tips: Pastikan cetakan cukup panas agar adonan menempel dan mudah terlepas saat digoreng.
Inovasi Modern
Dengan berkembangnya dunia kuliner, kue goyang juga turut mengalami inovasi. Kini banyak ditemui versi kue goyang dengan varian rasa kekinian seperti green tea, red velvet, atau keju. Bahkan beberapa dijadikan oleh-oleh khas kota besar dengan kemasan menarik dan branding modern.
Kue Goyang dan Popularitasnya di Media Sosial
Belakangan ini, kue goyang kembali naik daun berkat viralnya konten memasak di platform seperti TikTok dan Instagram. Banyak kreator konten membagikan resep, teknik, hingga tutorial cara membuat camilan ini dengan sentuhan modern. Popularitas ini tentu membantu melestarikan kuliner tradisional agar tetap hidup di kalangan generasi muda.
Mengapa Kue Goyang Patut Dilestarikan?
Sebagai warisan kuliner Nusantara, kue goyang mengandung nilai budaya dan sejarah yang dalam. Proses pembuatannya mencerminkan nilai kekeluargaan, gotong royong, dan keindahan dalam kesederhanaan. Melestarikannya berarti menjaga identitas lokal yang penuh rasa dan makna.
K Goyang dalam Dunia Kuliner Global
Meskipun masih terbilang lokal, tidak menutup kemungkinan kue goyang bisa menembus pasar internasional. Dengan keunikan bentuk dan rasa yang eksotik, serta kemasan modern, camilan ini berpotensi besar menjadi bagian dari Indonesian heritage food yang digemari dunia.
Penutup: Kembang Goyang, Lebih dari Sekadar Camilan

Kembang Goyang : Sejarah dan Serba-serbinya membuktikan bahwa camilan sederhana pun bisa menyimpan cerita panjang tentang budaya, tradisi, dan inovasi. Dari dapur tradisional hingga pasar global, kue goyang terus bergoyang, menari dalam setiap lapisan renyahnya, dan mengikat rasa dengan kenangan masa lalu yang indah. Bagi pecinta kuliner, camilan ini bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga memperkaya wawasan budaya Indonesia yang luar biasa.