Tradisikuliner.com Di tengah kekayaan kuliner Nusantara yang begitu beragam, Panada khas Manado hadir sebagai salah satu camilan tradisional yang unik. Sepintas, mungkin terlihat seperti pastel, namun isi, rasa, dan asal-usulnya membuatnya berbeda dan begitu istimewa. Lebih dari sekadar roti goreng berisi ikan, panada adalah warisan budaya kuliner Sulawesi Utara yang menyimpan kisah panjang pengaruh sejarah dan akulturasi rasa.

Asal Usul Panada: Jejak Portugis di Tanah Minahasa

Panada diyakini berasal dari kata “empanada”, yaitu kue isi khas Spanyol dan Portugis yang dibawa oleh para misionaris dan pedagang Eropa ke wilayah Indonesia bagian timur pada abad ke-16. Akulturasi budaya ini menjadikan bukan sekadar makanan, tetapi juga simbol pertemuan budaya Barat dan lokal Minahasa. Hal ini menjadikannya unik dan tak lekang oleh waktu, tetap eksis di tengah gempuran makanan modern.

panada

Bahan dan Proses Pembuatan Panada

Ciri khas utama panada adalah adonan rotinya yang lebih padat dibandingkan pastel biasa, karena dibuat dari tepung terigu, telur, ragi, dan sedikit mentega. Tekstur ini lebih menyerupai roti goreng daripada pastry.

Untuk isiannya, menggunakan ikan cakalang fufu (ikan cakalang asap) yang disuwir dan ditumis bersama cabai, bawang merah, bawang putih, daun jeruk, serai, dan kemangi. Hasil akhirnya adalah camilan yang renyah di luar, lembut di dalam, dan kaya rasa di setiap gigitan.

Makna Budaya di Balik Panada

Dalam budaya Minahasa, bukan hanya makanan sehari-hari, tapi juga hadir dalam berbagai acara penting: syukuran, pesta keluarga, hingga perayaan Natal dan Paskah. menjadi simbol kebersamaan dan keramahan masyarakat Sulawesi Utara. Hal ini memperkuat nilai sosial dalam budaya setempat.

panada

Panada dan Potensi Ekonomi Lokal

Banyak UMKM memproduksi dalam bentuk beku (frozen), memudahkan konsumen untuk menikmatinya kapan saja tanpa kehilangan kelezatannya. Cita rasa ikan asap yang khas dan adonan roti yang akrab membuat panada berpotensi menjadi camilan internasional khas Indonesia.

Kesimpulan: Cita Rasa dan Cerita dalam Satu Gigitan

Panada adalah bukti bahwa makanan bisa menjadi jembatan antara sejarah, rasa, dan identitas budaya. Di balik tampilan sederhananya, terdapat kisah panjang interaksi budaya, semangat gotong-royong, dan kecintaan masyarakat Manado terhadap masakan pedas dan berbumbu. Baik sebagai camilan, oleh-oleh, maupun sajian di meja makan keluarga, selalu punya tempat tersendiri di hati para penikmatnya.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *