Begitu kaki ini menginjak tanah Jepang, aroma umami dari berbagai makanan berkuah seolah mengalir dari setiap sudut kota—dari gerobak pinggir jalan di Osaka hingga kedai tradisional di Kyoto. Ya, nihon no supu alias sup Jepang bukan cuma soal kuah panas dan mie. Ia adalah jantung dari budaya makan yang kaya, mendalam, dan penuh filosofi.

Artikel Tradisi Kuliner kali ini akan membawa Anda menjelajahi 10 makanan berkuah paling enak di Jepang, lengkap dengan cerita, bahan utama, dan rahasia kelezatannya yang mampu membuat siapa pun jatuh cinta pada suapan pertama.

Makanan Berkuah

Ramen – Sang Juara Makanan Berkuah Jepang

Tak bisa kita sangkal lagi, ramen adalah ikon. Mie gandum tipis yang penyajiannya dengan kuah gurih, dari shoyu (kecap asin), miso, sampai tonkotsu (tulang babi). Dengan hiasan irisan chashu (perut babi panggang), telur setengah matang, dan daun bawang—ramen lebih dari sekadar mie kuah, ia adalah pelukan hangat dalam mangkuk.

Ramen Tonkotsu: Surga Kremi dari Kyushu

Ramen yang satu ini berasal dari Fukuoka dan terkenal dengan kuahnya yang putih pekat, hasil dari perebusan tulang babi berjam-jam. Kaya kolagen dan lemak alami, sehingga memanjakan lidah di dalam setiap hirupan.


Sukiyaki – Mewahnya Daging dalam Kuah Manis

Sukiyaki adalah makanan berkuah yang sering hadir saat musim dingin. Rebusan dari potongan tipis daging sapi wagyu, tahu, jamur shiitake, dan sayuran dalam kuah manis gurih yang terbuat dari campuran shoyu, gula, dan mirin.

Tradisi Menyelup ke Telur

Setelah matang, biasanya masyarakat lokal Jepang akan menyelupkan sukiyaki ke dalam telur mentah terlebih dahulu sebelum menyantapnya. Tekstur dan rasa yang lahir dari perpaduan tersebut… ah, sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata, harus Anda coba sendiri!


Shabu-shabu – Dendang Kaldu dan Irisan Tipis

Kalau Anda suka makanan yang interaktif, maka shabu-shabu adalah jawabannya. Anda akan merebus sendiri irisan tipis daging sapi, udang, atau ayam ke dalam panci berisi kuah kombu (rumput laut), lalu menyantapnya dengan saus ponzu atau goma (sesame sauce).

Nama yang Terinspirasi Suara

Kata “shabu-shabu” sendiri berasal dari suara daging yang diaduk cepat di dalam air panas. Iya, Jepang memang sedetail itu.


Miso Soup – Sup Sehari-hari Orang Jepang

Tak lengkap bicara makanan berkuah tanpa menyebut miso soup. Sup yang satu ini menjadi bagian dari hampir setiap hidangan di Jepang. Kuahnya dibuat dari dashi (kaldu kombu dan katsuobushi), lalu dicampur miso paste yang fermentatif dan kaya probiotik.

Isiannya Sederhana, Rasanya Luar Biasa

Biasanya berisi potongan tahu, daun bawang, dan rumput laut. Tapi kesederhanaan inilah yang justru membuatnya menenangkan.


Oden – Jajanan Hangat dari Konbini

Di musim dingin, oden jadi penyelamat jiwa. Isinya bisa berupa telur rebus, konnyaku (agar-agar dari umbi), daikon (lobak), hingga sosis ikan, semuanya direbus dalam kaldu dashi yang ringan namun beraroma tajam.

Lebih dari Sekadar Sup

Oden bukan hanya makanan berkuah, ia adalah pengalaman. Dari rasa kaldu yang meresap sampai ke tulang, hingga kehangatan yang ditinggalkannya setelah dinikmati.


Chanko Nabe – Rahasia Gizi Para Pegulat Sumo

Chanko nabe adalah makanan khas para pegulat sumo. Kuahnya bisa dari ayam, miso, atau shoyu, dengan isian padat: daging, tahu, sayuran, dan mie.

Menggugah Nafsu Makan

Porsinya besar, rasanya kuat, dan sangat cocok disantap ramai-ramai. Chanko nabe bukan cuma soal makan, tapi juga semangat persaudaraan.


Yudofu – Sup Tahu Khas Kyoto

Jika Kyoto dikenal dengan keheningan dan keanggunannya, maka yudofu adalah perwujudan rasa dari kedamaian itu. Tahu lembut direbus dalam air dengan sedikit kombu, disajikan bersama saus ponzu atau garam sederhana.

Meditasi dalam Mangkuk

Penyajian makanan ini sering ada di kuil, karena banyak yang mempercayai bisa menenangkan jiwa dan tubuh.


Kiritanpo Nabe – Hangatnya Akita dalam Kuah

Beras tumbuk yang memiliki bentuk seperti tongkat (kiritanpo), kemudian melalui proses pembakaran, lalu padukan ke dalam sup ayam yang gurih. Makanan ini berasal dari prefektur Akita, dan sering hadir saat musim gugur.

Cita Rasa Pedesaan Jepang

Setiap suapan memberi rasa nostalgia, bahkan untuk mereka yang belum pernah ke sana.


Motsunabe – Sup Jeroan yang Melejitkan Nafsu Makan

Motsunabe terbuat dari jeroan sapi atau babi yang dimasak dalam kaldu shoyu atau miso dengan kubis dan bawang daun. Rasanya kuat, sedikit berminyak, tapi sangat memuaskan.

Favorit Para Pecinta Kuliner Ekstrem

Jika Anda berani mencoba sesuatu yang berbeda, motsunabe bisa jadi pintu gerbang rasa yang baru.


Zōsui – Bubur Jepang yang Menenangkan

Setelah pesta makan besar, biasanya tersisa kuah yang kaya rasa. Maka lahirlah zōsui, bubur nasi yang proses merebusnya dengan kuah bekas nabe atau shabu-shabu. Dengan tambahan telur, daun bawang, dan kadang seafood.

Anti-Mubazir Versi Lezat

Ini adalah bentuk penghormatan terakhir pada kuah yang penuh rasa—dan simbol kecintaan orang Jepang pada makanan.


Penutup: Merayakan Cita Rasa Makanan Berkuah Jepang

Dari ramen yang menggoda hingga yudofu yang menenangkan, 10 makanan berkuah paling enak di Jepang bukan hanya soal rasa, tapi juga kisah, tradisi, dan semangat hidup yang tertuang dalam kuah panas. Dalam setiap mangkuk, ada warisan budaya yang dihormati, dimasak dengan sepenuh hati, dan dinikmati dengan rasa syukur.

Jika Anda pecinta kuliner sejati, maka mencicipi makanan berkuah Jepang adalah pengalaman yang tidak boleh anda lewatkan. Jadi, siapkan sumpit Anda, panaskan lidah, dan mari menyelam dalam dunia hangat penuh rasa dari makanan berkuah ala Jepang.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *