Kalau kamu sedang berburu sensasi rasa yang berbeda, judul konten ini, yaitu 5 Kuliner Non Halal di Solo yang Tidak Semua Orang Tahu, bisa jadi panduan yang menggoda selera. Kota Solo memang terkenal dengan budaya Jawa yang kental dan kuliner tradisionalnya yang melegenda. Tapi jangan salah, di balik keraton dan batik, ada juga ragam makanan non halal yang tersembunyi dan menggoda banget untuk dicoba—khususnya bagi mereka yang tidak memiliki pantangan soal makanan berbasis babi.

Non Halal

Mengenal Sisi Lain Kuliner Solo yang Tak Biasa

Kalau biasanya kita familiar dengan tengkleng, nasi liwet, dan serabi, ternyata Solo juga punya deretan makanan non halal yang mungkin gak semua orang tahu. Bukan karena mereka tidak enak, tapi karena sifatnya yang niche dan kadang tersembunyi di balik gang-gang kota.

1. Wedangan Pak Di

Biasanya menawarkan nasi kucing dan sate-satean dari jeroan ayam. Namun, berbeda dengan Wedangan Pak Di.

Warung angkringan yang berlokasi di Banjarsari ini menawarkan menu mengandung babi. Mulai dari nasi dengan lauk olahan daging babi, siomay babi, sate, dan sosis babi.

Wedangan Pak Di
Jl. Sutan Syahrir, Setabelan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57139
Telepon: 0897-7738-931
Jam buka: 06.00-22.00

2. Kedai Tongseng Babi Kepanjen

Jika tongseng biasanya menggunakan daging kambing, maka berbeda dengan tongseng di Kedai Kepanjen.

Kedai tongseng ini berlokasi di kawasan Sudiroprajan, tepatnya di dekat Pasar Gede.

Selain itu, tongsengnya juga dilengkapi dengan sayur kol. Tak hanya tongseng babi saja, kedai ini juga menawarkan olahan babi lainnya. Mulai dari galantin babi, siomay, samcan, hingga losembak.

Kedai Tongseng Babi Kepanjen
Balong Gang I, Sudiroprajan
Jebres, Surakarta

3. Ayam Goreng Widuran

Ayam Goreng Widuran merupakan restoran ayam legendaris. Restoran yang sudah berdiri sejak 1973 ini juga termasuk pilihan tempat makan yang non halal.

Itu karena ayam goreng dan kremesannya digoreng menggunakan minyak babi. Di sini kamu bisa pesan ayam goreng satu ekor seharga Rp 130.000.

Bisa juga pesan per potong dan dilengkapi dengan nasi dengan harga kisaran Rp 37.000. Ayam gorengnya gurih dan empuk karena menggunakan jenis ayam kampung.

4. Ipig-ipig

Ipig-ipig merupakan kedai makan yang menawarkan berbagai olahan daging babi. Kedai makan satu ini berlokasi di kawasan Jebres, Solo.

Salah satu menu yang jadi andalan di sini adalah babi geprek yang teksturnya empuk di dalam dan renyah di luar.

Seporsi babi geprek tersebut dibanderol sekitar Rp 20.000. Selain babi geprek, di sini juga menawarkan bakso babi hingga siomay babi yang jadi favorit.

Ipig-ipig
Jl. Ir. Juanda No.157, Jagalan, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57121
Telepon: 0823-2592-7557
Jam buka: 09.00-22.00

5. Bakso Babi Limabelasan

Bakso Babi Limabelasan sudah populer bagi pecinta bakso babi di solo. Warung bakso ini berlokasi di bilangan Jebres, Solo.

Warungnya agak nyempil karen berlokasi di dalam gang sempit. Seporsi bakso babi komplet di sini dibanderol sekitar Rp 43.000. Baksonya dilengkapi dengan siomay dan bakso goreng.

Baksonya empuk dan lembut enak dimakan dengan kuah kaldu yang gurih dan disajikan panas. Selain bakso, warung ini juga menawarkan bakmi seharga Rp 30.000.

Bakso Babi Limabelasan
Jl. Gotong Royong No.13, RT.02/RW.08, Sewu, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57123
Telepon: 0813-2900-3698
Jam buka: 10.00-19.00

5 Kuliner Non Halal di Solo yang Tidak Semua Orang Tahu: Bukan Sekadar Makanan, Tapi Cerita Budaya

Setiap sajian di atas bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang identitas budaya yang tersembunyi di balik keragaman Solo. Meskipun makanan non halal ini tidak umum diangkat ke permukaan, tapi kehadirannya memperkaya lanskap kuliner kota ini. Dan bagi penikmat kuliner sejati, keberagaman rasa adalah hal yang layak untuk dirayakan.

Tips Menikmati Kuliner Non Halal di Solo Secara Bertanggung Jawab

1. Pastikan Lokasi dan Jam Buka

Beberapa dari kuliner ini hanya buka pada jam tertentu, dan tidak sedikit pula yang berpindah-pindah lokasi.

2. Tanyakan Komposisi Menu

Walau sudah jelas non halal, tapi kadang ada perbedaan bahan—misalnya menggunakan lard (lemak babi) sebagai bahan masak utama. Buat kamu yang sensitif terhadap jenis tertentu, pastikan dulu sebelum pesan.

3. Hormati Norma Sekitar

Solo tetaplah kota yang menjunjung tinggi nilai adat dan agama. Pastikan kamu menikmati kuliner ini di tempat yang tepat dan tidak mencolok.

Kuliner Non Halal di Solo, Simbol Diversitas dalam Setiap Gigitan

Dengan keberadaan 5 Kuliner Non Halal di Solo yang Tidak Semua Orang Tahu, kita jadi bisa melihat sisi lain dari kota yang lekat dengan tradisi ini. Bukan sekadar makanan, ini adalah refleksi dari sejarah, migrasi, dan akulturasi yang terjadi sejak puluhan tahun lalu.

Penutup: 5 Kuliner Non Halal di Solo yang Tidak Semua Orang Tahu

Kalau kamu mencari pengalaman kuliner yang beda dan berani, maka judul konten ini jelas patut masuk dalam daftar kunjunganmu berikutnya. 5 Kuliner Non Halal di Solo yang Tidak Semua Orang Tahu adalah bukti bahwa Solo bukan cuma soal tradisi, tapi juga keberagaman rasa yang patut dijelajahi.

Jangan takut keluar dari kebiasaan. Karena kadang, rasa terbaik datang dari tempat yang tak terduga.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *