Ketika pertama kali mencium aroma Chou Doufu, tidak semua orang langsung jatuh cinta. Namun, dalam dunia kuliner, Fakta dan Sejarah Chou Doufu, Kuliner Tahu Busuk khas China justru menjadi kisah menarik tentang bagaimana sesuatu yang bau bisa menjadi kebanggaan budaya dan cita rasa yang sudah ada selama lintas generasi.

Apa Itu Chou Doufu?

Chou Doufu (臭豆腐) secara harfiah berarti tahu busuk. Jangan langsung menutup hidung dulu—di balik namanya yang ekstrem, tersimpan cita rasa kompleks yang membuat para pecinta kuliner ekstrem bertekuk lutut.

Kuliner Chou Doufu

Biasanya disajikan dalam bentuk goreng, kukus, atau rebus, Chou Doufu telah menjadi kuliner jalanan legendaris di China, Taiwan, hingga Hong Kong. Aromanya yang tajam berasal dari proses fermentasi yang unik, namun bagi mereka yang sudah terbiasa, ini justru adalah kelezatan sejati.

Asal Usul Chou Doufu: Dari Kesalahan Jadi Inovasi

Konon, penemuan Chou Doufu terjadi secara tak sengaja oleh seorang sarjana bernama Wang Zhi He dari Dinasti Qing. Setelah gagal dalam ujian kekaisaran, ia mencoba peruntungan sebagai penjual tahu. Suatu hari, ia menyimpan tahu yang tak habis terjual hingga berhari-hari. Ketika tahu tersebut berubah warna dan aroma, Wang mencobanya—dan ternyata rasanya luar biasa!

Sejak saat itu, Chou Doufu mulai terkenal, bahkan konon kabarnya pernah disukai oleh Permaisuri Cixi, salah satu tokoh terkenal dalam sejarah kekaisaran Tiongkok.

Fermentasi: Proses di Balik Aroma Tajam

Apa yang membuat Chou Doufu begitu ikonik adalah proses fermentasinya. Tahu direndam dalam larutan yang mengandung:

  • Sayuran busuk
  • Susu fermentasi
  • Daging atau udang kering
  • Bumbu khas seperti daun teh dan herbal

Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga berbulan-bulan, tergantung resep lokalnya. Setiap wilayah punya rahasia sendiri dalam membuat fermentasi tahu ini, yang menjadikan setiap Chou Doufu memiliki rasa dan aroma yang khas.

Jenis-Jenis Chou Doufu Berdasarkan Daerah

1. Chou Doufu Hunan

  • Warna: Gelap pekat
  • Aroma: Paling tajam
  • Rasa: Pedas dan kaya bumbu
  • Kelezatan: Digoreng garing, disajikan dengan cabai cincang dan daun bawang

2. Chou Doufu Taiwan

  • Warna: Coklat terang
  • Aroma: Lebih ringan
  • Rasa: Gurih manis
  • Sering disajikan dengan acar dan saus manis

3. Sajian ala Hong Kong

  • Disajikan dengan saus tiram atau kecap asin
  • Kadang disajikan dengan mi atau nasi

Chou Doufu dalam Budaya Populer

Chou Doufu tidak hanya eksis di jalanan kota besar seperti Taipei atau Changsha, tetapi juga muncul dalam:

  • Acara kuliner seperti Street Food Asia di Netflix
  • Festival makanan ekstrem di berbagai negara
  • Channel YouTube makanan ekstrem seperti Strictly Dumpling dan Best Ever Food Review Show

Kenapa Orang Suka Chou Doufu?

1. Tekstur yang Kontras

Bagian luar Chou Doufu yang garing dari proses menggoreng berpadu sempurna dengan dalamnya yang lembut seperti custard.

2. Rasa Umami yang Kompleks

Fermentasi menciptakan rasa umami yang dalam, mirip dengan keju biru atau durian—bau yang menantang, tapi rasa yang menggetarkan.

3. Sensasi Petualangan Kuliner

Banyak orang mencobanya untuk tantangan. Tapi sebagian besar dari mereka—anehnya—kembali untuk nambah.

Chou Doufu: Antara Cinta dan Benci

Ini makanan yang benar-benar membelah opini. Di satu sisi, penggemarnya menyebut Chou Doufu sebagai “hidangan yang mendekati surgawi.” Di sisi lain, yang belum terbiasa akan menyebutnya sebagai “makanan yang tidak manusiawi.”

Namun itulah seni dalam dunia kuliner: rasa bukan hanya soal lidah, tapi juga soal budaya, sejarah, dan kenangan.

Apakah Chou Doufu Aman Dikonsumsi?

Ya, selama prosesnya dengan higienis. Proses fermentasi mengandung mikroorganisme baik yang justru membantu pencernaan. Namun, bagi yang punya perut sensitif atau baru pertama mencoba, sebaiknya jangan makan terlalu banyak dulu.

Tips Menikmati Chou Doufu untuk Pemula

1. Cobalah yang Goreng Terlebih Dahulu

Aroma lebih ringan daripada versi kukus atau rebus.

2. Pilih Penjual yang Ramai

Biasanya lebih terjamin kebersihannya.

3. Makan Selagi Hangat

Aroma dan rasa akan lebih bersahabat daripada saat dingin.

4. Siapkan Air atau Minuman Favorit

Kalau-kalau Anda butuh penenang rasa setelah gigitan pertama.

Chou Doufu dan Masa Depan Kuliner Dunia

Meski bernama tahu busuk, namun Chou Doufu kini justru banyak yang menganggapnya sebagai salah satu warisan kuliner China yang membanggakan. Bahkan, dalam dunia gastronomi global, Chou Doufu mulai masuk ke menu restoran eksklusif dan festival kuliner internasional sebagai simbol keberanian rasa dan eksotisme Asia Timur.

Penutup: Fakta dan Sejarah Chou Doufu, Kuliner Tahu Busuk khas China

Mencicipi Chou Doufu bukan sekadar soal makanan, tapi perjalanan budaya. Di balik aroma tajam yang sering orang mengiranya menyinggung hidung, tersembunyi sejarah panjang, teknik fermentasi tradisional, dan kekayaan rasa yang tidak ada di kuliner lain.

Itulah kenapa, meski bernama tahu busuk, banyak yang menyebutnya sebagai harta karun tersembunyi dari dapur China. Jadi, lain kali Anda melihat gerobak Chou Doufu, jangan buru-buru menutup hidung. Siapa tahu, Anda menemukan rasa baru yang mengubah cara Anda memandang kuliner.

Fakta dan Sejarah Chou Doufu, Kuliner Tahu Busuk khas China bukan hanya cerita tentang makanan—ini adalah cerita tentang bagaimana manusia bisa belajar mencintai hal-hal yang tak biasa, dan melihat keindahan dari sesuatu yang tampak ‘bau’.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *