Bayangkan masuk ke sebuah restoran dan tak diberi buku menu, tak ditanya mau makan apa, bahkan tak ada pilihan porsi. Karena tempat itu—secara harfiah—hanya menyajikan satu jenis menu. Tidak lebih, tidak kurang. Kedengarannya ekstrem? Justru di situlah letak pesonanya. Dalam dunia kuliner yang kini semakin kompleks dengan banyak pilihan, beberapa restoran justru memilih jalur berlawanan: menyederhanakan hingga ke akar. Tradisi Kuliner akan membahas 5 restoran di dunia yang hanya punya satu jenis menu, dan masing-masing telah menciptakan legenda lewat kesederhanaan yang dibungkus dengan rasa yang sempurna.
Kenapa Restoran dengan Satu Menu Justru Populer

Restoran dengan one-dish policy ini justru mencuri perhatian para pecinta kuliner. Di tengah serbuan makanan fusion dan all-you-can-eat, keberadaan restoran dengan satu menu menjadi oase kesederhanaan. Mereka tidak menawarkan variasi. Mereka menawarkan konsistensi. Fokus mereka? Menyajikan hidangan terbaik dalam kelasnya—tanpa gangguan.
1. L’Entrecôte de Paris – Prancis
Satu jenis menu: Steak frites dengan saus rahasia
Bayangkan, Anda duduk di restoran yang elegan di tengah Paris, dan tanpa basa-basi, seorang pelayan menyajikan steak empuk dengan kentang goreng renyah yang ditaburi saus krim hijau misterius. Tidak ada menu. Tidak ada pilihan daging. Hanya ada steak-frites.
Inilah yang ditawarkan oleh L’Entrecôte, restoran legendaris di Prancis yang telah membuka cabang di berbagai belahan dunia. Anda hanya bisa memilih tingkat kematangan steak. Sisanya? Sudah ditentukan oleh dapur.
Restoran ini dikenal karena kesetiaannya pada satu jenis menu, yang bahkan membuat pelanggan rela antre berjam-jam. Sederhana, namun menggoda.
2. Sukiyabashi Jiro – Jepang
Satu jenis menu: Omakase sushi
Bagi para penggila sushi, nama Jiro Ono sudah seperti dewa. Restoran Sukiyabashi Jiro di Tokyo yang hanya memiliki 10 kursi ini menyajikan omakase, yaitu chef’s choice—tanpa ada opsi memilih.
Anda hanya duduk, menikmati 20 potong sushi yang dibuat langsung oleh sang maestro, dan membayar sekitar ¥40,000. Tidak ada California roll. Tidak ada ramen. Hanya sushi, dan hanya yang terbaik.
Di sinilah konsep satu jenis menu terasa paling sakral: penghormatan total terhadap keahlian dan bahan.
3. The Original Soupman – New York, AS
Satu jenis menu: Sup of the day
Terinspirasi oleh karakter Soup Nazi dari serial Seinfeld, restoran ini hanya menjual sup. Tiap hari berbeda, tapi Anda tidak bisa minta variasi. Kalau hari itu lobster bisque, maka itulah satu-satunya pilihan Anda.
Lebih dari sekadar sup, The Original Soupman menyuguhkan pengalaman makan yang singkat, padat, dan… lezat. Restoran ini menjadi bukti bahwa satu jenis menu pun bisa membawa reputasi internasional, asal rasanya menggugah.
4. Fico – Bologna, Italia
Satu jenis menu: Lasagna klasik ala Bologna
Di kota tempat lasagna lahir, ada sebuah restoran kecil yang hanya menyajikan lasagna Bolognese tradisional. Tidak ada pasta lain. Dan juga tidak ada pizza. Tidak ada kopi.
Lasagna di sini dimasak lambat dengan saus ragù yang kaya rasa, dan bechamel yang meleleh dalam mulut. Fico tidak perlu menu panjang untuk membuktikan kehebatan kulinernya. Cukup satu jenis menu, dan itu sudah lebih dari cukup untuk memikat ribuan pelancong setiap tahun.
5. El Capricho – Spanyol
Satu jenis menu: Daging sapi tua panggang
Terletak di León, Spanyol, restoran ini terkenal sebagai tempat ziarah para pecinta daging. El Capricho hanya menyajikan steak dari sapi tua (sekitar 15 tahun ke atas), yang proses pemeliharaannya khusus dan memiliki waktu pematangan selama berminggu-minggu.
Restoran ini tidak menawarkan ayam, ikan, atau vegetarian. Bahkan, Anda tak akan menemukan pasta atau makanan penutup mewah. Hanya ada daging, dan cara terbaik menikmatinya. Ini adalah definisi ekstrem dari satu jenis menu yang menjadi legenda dunia kuliner.
Filosofi di Balik Menu Tunggal
Mengapa restoran seperti ini bisa begitu sukses meskipun hanya menyajikan satu menu?
- Fokus rasa: Tanpa perlu memikirkan banyak resep, para koki bisa menyempurnakan satu sajian hingga titik maksimal.
- Efisiensi dapur: Lebih sedikit bahan, lebih cepat proses masak, lebih mudah jaga kualitas.
- Identitas kuat: Orang datang karena tahu persis apa yang akan mereka dapatkan.
Restoran dengan satu jenis menu tidak sekadar tempat makan, tapi semacam ritual. Sebuah pertunjukan yang semuanya dengan sempurna.
Keuntungan Bisnis dengan Satu Jenis Menu
Secara bisnis, strategi ini juga menguntungkan:
- Biaya operasional rendah
- Inventaris bahan baku lebih mudah pengaturannya
- Pelatihan staf lebih cepat
- Minim risiko kegagalan menu baru
Tidak heran jika konsep ini diam-diam dilirik banyak restaurateur baru sebagai strategi berani tapi penuh potensi.
Bagaimana Pelanggan Merespons?
Tentu, tidak semua orang nyaman dengan tidak adanya pilihan. Namun, banyak pelanggan justru merasa lega karena tidak harus memilih. Mereka datang, duduk, makan, dan pulang dengan puas. Tanpa drama, tanpa keraguan.
Restoran seperti ini membuktikan bahwa kesederhanaan bisa jadi kemewahan baru.
Apakah Tren Ini Akan Bertahan Lama?
Tren restoran dengan satu jenis menu tampaknya tidak akan surut. Di era media sosial, konsistensi dan keunikan justru jadi nilai jual. Orang ingin makan di tempat yang bisa mereka ceritakan kembali. Dan restoran yang hanya menyajikan satu menu memberikan pengalaman kuliner yang tajam dan mengesankan.
Penutup: Satu Jenis Menu, Banyak Cerita
Dari Paris hingga Tokyo, dari Bologna ke New York, 5 restoran di dunia yang hanya punya satu jenis menu membuktikan bahwa kehebatan kuliner tidak selalu tentang variasi. Kadang, kekuatan justru lahir dari kesederhanaan. Mungkin dunia kuliner memang sedang penuh warna, tapi di tengah keriuhan itu, restoran dengan satu jenis menu hadir sebagai suara yang tenang—dan justru paling nyaring.
Jadi, kalau suatu hari Anda menemukan restoran kecil tanpa menu panjang, jangan langsung pergi. Mungkin di sanalah Anda akan menemukan rasa terbaik dalam hidup Anda.