Tradisikuliner.com – Di antara gemerlapnya warisan kuliner Asia, Bak kut teh berdiri tegak sebagai salah satu hidangan sup paling ikonik dan penuh cerita. Bagi pecinta masakan berkuah dan berempah, hidangan ini bukan hanya soal rasa, tapi juga soal tradisi, sejarah, dan kehangatan yang menguar dari setiap mangkuknya.
Asal Usul Bak Kut Teh yang Sarat Cerita
Tak bisa dipisahkan dari identitas kuliner Tionghoa, hidangan ini berasal dari komunitas Hokkien dan Teochew di kawasan Asia Tenggara—terutama Malaysia dan Singapura. Kata “Bak kut teh” sendiri berasal dari bahasa Hokkien yang berarti “teh tulang babi.” Tapi jangan terkecoh, karena meski ada kata “teh”, teh bukan bahan utama sup ini—ia hanya disajikan sebagai pendamping.
Menurut cerita, hidangan ini diciptakan sebagai makanan penghangat dan penguat tenaga bagi para pekerja pelabuhan di awal abad ke-20. Sup panas dengan tulang babi ini dapat kita siapkan dengan ramuan herbal ala Tiongkok untuk menguatkan tubuh dan memperlancar peredaran darah.
Rahasia di Balik Rasa Bak Kut Teh yang Autentik
Perpaduan Rempah-rempah Tradisional
Yang membuat hidangan ini begitu khas adalah racikan rempah-rempah herbalnya. Tidak hanya sekadar bumbu dapur, melainkan ramuan dari dunia pengobatan tradisional Tiongkok. Biasanya, sup ini terbuat dari:
- Bawang putih utuh (bukan cincang)
- Kayu manis
- Cengkeh
- Angelica root (Dang Gui)
- Ligusticum chuanxiong
- Fo-ti (He Shou Wu)
- Star anise
Semua ini kita rebus bersama tulang iga babi selama berjam-jam hingga kaldunya pekat, berwarna coklat tua, dan harum menggoda. Hasilnya? Kuah yang kaya rasa dengan aroma yang menenangkan.
Tulang Babi: Jantung dari Hidangan Ini
Bagian tulang yang dapat kita gunakan biasanya adalah pork ribs atau iga babi. Potongan ini mengandung sumsum yang memberikan cita rasa dalam dan tekstur empuk setelah kita rebus lama. Di beberapa varian, juga kita tambahkan bagian perut, kaki, atau bahkan daging berlemak untuk menambah kedalaman rasa.
Jenis-jenis Bak Kut Teh yang Perlu Kamu Coba
1. Hokkien Bak Kut Teh
Versi Hokkien biasa kita kenal dengan kuahnya yang lebih gelap, pekat, dan sangat beraroma herbal. Warna gelap ini berasal dari kecap hitam dan pemakaian rempah yang lebih kompleks. Rasanya lebih “berat” dan cocok bagi pecinta sup berempah.
2. Teochew Bak Kut Teh
Sebaliknya, versi Teochew lebih ringan. Kuahnya bening dan lebih menonjolkan rasa lada putih dan bawang putih. Cocok untuk kamu yang ingin rasa bersih dan menyegarkan.
3. Klang Style (Versi Malaysia)
Kalau kamu suka yang lebih intens dan “berat”, Klang Bak Kut Teh adalah pilihan tepat. Kuahnya hampir seperti kaldu daging pekat dengan rasa herbal yang sangat dominan. Biasanya dapat kita sajikan dalam claypot panas dengan tambahan jamur, tahu kering, dan sayuran.
Cara Menikmati Hidangan satu ini Seperti Orang Lokal

Dengan Teh Panas
Meskipun teh bukan bagian dari sup, teh panas adalah pasangan setia Bak kut teh. Kenapa? Karena teh dipercaya membantu mengurai lemak dari daging babi yang dikonsumsi.
Jenis teh yang paling umum untuk hidangan ini adalah:
- Oolong
- Tieguanyin
- Pu-erh
Ditemani Youtiao dan Nasi Putih
Youtiao (cakwe goreng) biasanya dapat kita potong-potong dan kita celupkan ke dalam kuah. Sedangkan nasi putih adalah pelengkap utama, menyerap rasa sup dengan sempurna. Jangan lupa, saus sambal potong dan kecap asin adalah pelengkap yang tak bisa diabaikan.
Bak Kut Teh Halal: Apakah Mungkin?
Ya, mungkin. Versi halal dari Bak kut teh kini semakin banyak ditemui. Iga babi diganti dengan daging sapi atau ayam, dan tetap memakai racikan herbal serupa. Beberapa restoran bahkan menamai versinya sebagai Chick Kut Teh atau Beef Kut Teh.
Meski tidak sepenuhnya otentik, tapi rasa dan aroma khasnya tetap bisa kita nikmati tanpa mengabaikan aspek kehalalan.
Hidangan ini di Indonesia: Semakin Populer
Di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Medan, hidangan ini sudah lama menjadi bagian dari peta kuliner. Banyak restoran Tionghoa yang menawarkan hidangan ini, baik dalam versi tradisional maupun halal.
Beberapa tempat bahkan menyajikannya dalam konsep modern dengan tambahan topping seperti jamur enoki, telur rebus, dan tahu sutra.
Resep Sederhana Hidangan Rumahan
Bahan:
- 500 gram iga babi
- 8 siung bawang putih utuh
- 2 butir cengkeh
- 1 batang kayu manis
- 1 sdm kecap asin
- 1 sdm kecap manis
- 2 liter air
- 1 bungkus Bak Kut Teh spice mix (dapat kita beli dari online)
Cara Membuat:
- Rebus iga babi hingga mendidih, buang air pertama untuk hilangkan bau amis.
- Tambahkan air baru, masukkan bumbu, rempah, dan bawang putih.
- Masak dengan api kecil selama 2-3 jam.
- Tambahkan kecap asin dan manis, koreksi rasa.
- Sajikan panas-panas dengan nasi dan youtiao.
Fakta Menarik
- Di Singapura, Bak kut teh menjadi ajang “persaingan lembut” antara versi Teochew dan Hokkien.
- Festival Bak Kut Teh sering diadakan di Malaysia, menampilkan variasi dari berbagai penjuru negeri.
- Kata “teh” di sini lebih filosofis, menekankan nilai kesehatan dan balance dalam makanan.
Mengapa Hidangan ini Tetap Menjadi Kecintaan Sepanjang Masa
Lebih dari sekadar makanan, hidangan ini adalah pelukan hangat di hari hujan. Ia menyatukan rasa, budaya, dan sejarah dalam satu mangkuk. Setiap hirupan kuahnya seperti mengisahkan masa lalu yang masih hidup hingga kini—aromatik, berani, dan menenangkan.
Penutup: Warisan Kuliner Berkelas Dunia

Akhir kata, Bak kut teh bukan hanya makanan; ia adalah cerita tentang akar budaya, kesehatan, dan rasa yang tak lekang oleh waktu. Dalam setiap suapannya, ada sejarah yang tertuang, ada kehangatan yang meresap, dan ada cinta yang terwariskan lintas generasi.
Jika kamu belum mencoba hidangan satu ini, mungkin ini saatnya. Dan jika kamu sudah mencintainya, selamat menikmati mangkuk kehangatan yang tak pernah membosankan.