Kalau kamu sedang menjelajah dunia kuliner dan mencari pengalaman makan yang tak terlupakan, artikel Tradisi Kuliner kali ini tentang 5 Restoran Claypot Paling Populer di Dunia adalah tempat yang tepat untuk memulai petualangan rasa. Dari jalanan Singapura yang harum hingga sudut kecil di jantung Hong Kong, claypot bukan hanya sekadar wadah—ia adalah kanvas bagi rasa-rasa yang menggelegar, mengepul, dan membangkitkan selera dari detik pertama dibuka.
Apa Itu Claypot?
Claypot, atau pot tanah liat, adalah alat masak tradisional yang mampu menyimpan panas lebih lama dan menyebarkannya secara merata. Hal ini menciptakan rasa yang khas, aroma yang menguar dari dalam pot, dan tekstur masakan yang berbeda—mulai dari nasi yang renyah di dasar hingga kuah yang mengental dengan sempurna.
Mengapa Masakan Claypot Begitu Digemari?
Masakan claypot biasanya disajikan langsung dalam pot tanah liat panas, dan ini memberi pengalaman sensorial yang tak dimiliki metode memasak lainnya. Bubbling, sizzling, aroma bakaran yang menyatu dengan bumbu-bumbu seperti kecap asin, bawang putih, jahe, dan daging empuk—semuanya bercampur dalam panci kecil yang menawan ini.
Sejarah Singkat Claypot dalam Dunia Kuliner

Tradisi claypot cooking sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu di Asia, khususnya di Tiongkok dan Asia Tenggara. Claypot digunakan untuk memasak nasi, sup, hingga aneka daging dan seafood karena mampu menjaga kelembaban dan rasa alami bahan makanan.
Filosofi Dibalik Claypot
Di balik setiap masakan claypot, ada filosofi memasak yang menghargai waktu, kesabaran, dan keutuhan bahan. Inilah alasan mengapa Restoran Claypot menjadi begitu dicari oleh para pencinta kuliner dunia.
5 Restoran Claypot Paling Populer di Dunia
1. Lian He Ben Ji Claypot Rice – Singapura
Lokasi: Chinatown Complex Food Centre, Singapura
Spesialisasi: Claypot Rice Ayam dengan Sosis Cina
Lian He Ben Ji adalah legenda. Dikenal karena nasi claypot-nya yang dimasak dengan cara tradisional—menggunakan arang! Tekstur nasi di bagian bawah pot yang renyah (sering disebut crispy rice crust) adalah highlight utamanya. Daging ayam dimarinasi dengan sempurna, sosis lap cheong menambah rasa manis gurih yang seimbang, dan saus rahasia mereka benar-benar bikin nagih.
2. Four Seasons Claypot – Kuala Lumpur, Malaysia
Lokasi: Jalan Alor, Kuala Lumpur
Spesialisasi: Claypot Curry Seafood
Di jantung kawasan street food Kuala Lumpur, Four Seasons Claypot menyajikan curry claypot yang kaya rasa dan bumbu. Kuahnya yang kental dan pedas meledakkan rasa di lidah, terutama ketika menyantapnya bersama nasi hangat dan cumi-cumi segar. Restoran ini buka malam hari dan selalu penuh oleh turis dan penduduk lokal.
3. Kwan Kee Claypot Rice – Hong Kong
Lokasi: Sheung Wan, Hong Kong
Spesialisasi: Claypot Rice dengan Belut & Hati Ayam
Kwan Kee tidak hanya populer, tapi juga mendapatkan Michelin Bib Gourmand. Mereka memasak setiap claypot dari nol—tidak ada yang dipanaskan ulang! Kombinasi antara nasi, belut yang kaya rasa umami, dan saus kecap khas Hong Kong menjadikan tempat ini must-try bagi pencinta rasa otentik.
4. Restoran Claypot Curry House – Jakarta, Indonesia
Lokasi: Senopati, Jakarta Selatan
Spesialisasi: Claypot Curry Ayam Kampung
Jakarta juga punya bintang di dunia claypot. Claypot Curry House membawa konsep India-Melayu dengan sentuhan lokal. Ayam kampung dimasak dalam claypot dengan kuah kari pekat berbumbu rempah kuat, disajikan dengan roti naan atau nasi. Tempat ini juga terkenal karena suasananya yang hangat dan rustic.
5. Clay Pot Kitchen – New York, Amerika Serikat
Lokasi: Chinatown, Manhattan
Spesialisasi: Vegan Claypot dengan Tofu & Jamur
Untuk kamu yang plant-based, Clay Pot Kitchen di NYC adalah bintang baru. Mereka menyajikan claypot dengan bahan vegan yang tetap kaya rasa. Jamur shitake, tofu goreng, dan saus wijen hitam berpadu sempurna dalam claypot panas yang mengepul. Menjadi pilihan utama bagi banyak warga lokal dan turis pencinta masakan Asia.
Apa yang Membuat Restoran Claypot Begitu Istimewa?
Teknik Memasak Tradisional
Restoran claypot sejati tidak mengandalkan alat modern. Mereka memasak dengan bara api atau api kecil yang stabil, menjaga suhu agar merata. Inilah yang membedakan claypot otentik dari versi instan.
Sajian Langsung dalam Pot
Menikmati makanan langsung dari claypot menciptakan pengalaman tersendiri. Setiap suapan membawa kehangatan, rasa, dan kadang—kejutan dari kerak nasi di bagian dasar.
Aroma dan Suhu yang Menyatu
Karena pot menyimpan panas lama, makanan di dalamnya tetap hangat sampai gigitan terakhir. Bumbunya juga lebih meresap, karena panas tertahan dan terus “memasak” bahan dari dalam.
Tips Menikmati Masakan Claypot Seperti Profesional
- Jangan langsung aduk! Biarkan bagian bawah sedikit mengering dan menjadi kerak.
- Tambahkan saus sesuai selera, biasanya kecap asin atau sambal tersedia di meja.
- Nikmati bersama acar atau sayuran segar untuk menyeimbangkan rasa gurih dan panas.
Claypot di Masa Kini: Tradisi yang Bertahan
Meski dunia kuliner terus berubah, Restoran Claypot membuktikan bahwa metode kuno bisa bertahan bahkan bersaing dengan tren modern. Banyak chef muda kini bereksperimen dengan claypot—menggabungkan teknik tradisional dengan bahan-bahan kontemporer seperti keju, truffle, hingga quinoa!
Restoran Claypot: Lebih dari Sekadar Makan
Lebih dari sekadar makan, pengalaman di restoran claypot adalah sebuah ritual. Dari suara mendesis saat pot datang ke meja, aroma memikat yang langsung menyergap, hingga rasa hangat yang tinggal di lidah dan hati. Semua itu membuat restoran-restoran claypot tetap populer dan tak tergantikan.
Kesimpulan: Mengapa Restoran Claypot Tetap Relevan?
Karena claypot bukan hanya soal rasa, tapi juga soal memori, kehangatan, dan rasa pulang. Dari Singapura hingga New York, restoran claypot menyatukan orang dari berbagai budaya melalui satu kesamaan: cinta terhadap makanan yang hadir dengan sepenuh hati.
Jadi, kalau kamu belum pernah mencoba, saatnya merencanakan perjalanan kulinermu berikutnya ke salah satu dari 5 Restoran Claypot Paling Populer di Dunia—karena di balik setiap pot tanah liat, ada cerita yang menunggu untuk diceritakan.