Ketika berbicara tentang kuliner negeri kanguru, kita sering terfokus pada meat pie atau barbie di tepi pantai. Tapi, di balik segala kelezatan makanan gurihnya, ada dunia yang manis dan menggoda: dessert khas Australia. Inilah artikel Tradisi Kuliner mengenai kisah tentang tujuh sajian penutup yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menyimpan identitas budaya dan sejarah yang unik. Mari kita mulai perjalanan manis ini.

1. Pavlova: Manisnya Persaingan Abadi
Dessert ini bukan sekadar makanan, tapi simbol kebanggaan dua negara bertetangga—Australia dan Selandia Baru. Pavlova adalah meringue dessert yang bagian luarnya renyah dan dalamnya lembut seperti awan, diberi topping buah segar seperti kiwi, stroberi, dan markisa.
Konon, sajian ini dibuat untuk menghormati balerina asal Rusia, Anna Pavlova, saat ia melakukan tur ke Australasia. Walau asal usulnya masih diperdebatkan, Pavlova telah menjadi ikon dessert khas Australia yang wajib dicicipi saat musim panas.
2. Lamington: Kue Sederhana Penuh Cinta
Bayangkan sepotong kue bolu yang dicelupkan ke dalam cokelat lalu digulingkan ke dalam kelapa parut kering—itulah Lamington. Kue ini mungkin terlihat biasa, tapi rasanya bisa membangkitkan nostalgia masa kecil banyak orang Australia.
Nama “Lamington” diambil dari Lord Lamington, Gubernur Queensland pada akhir abad ke-19. Ada cerita menarik bahwa Lamington tercipta secara tak sengaja saat koki istana menjatuhkan kue ke dalam cokelat. Solusi darurat? Taburkan kelapa! Lalu, lahirlah kelezatan ini.
3. Anzac Biscuits: Keras di Luar, Hangat di Dalam
Kue yang satu ini tak hanya lezat, tapi juga sarat makna sejarah. Anzac biscuits merupakan biskuit berbahan dasar oat, kelapa, tepung, dan sirup emas (golden syrup), penciptanya adalah para istri tentara untuk dikirim ke medan perang selama Perang Dunia I.
Kelebihannya? Bisa tahan lama dan tetap nikmat meski tak mengandung telur. Kini, dessert khas Australia ini sering muncul di berbagai perayaan nasional seperti ANZAC Day, menjadi pengingat manis akan pengorbanan dan persatuan.
4. Fairy Bread: Warna-warni Kebahagiaan Anak-Anak
Sederhana tapi ikonik, fairy bread adalah roti tawar yang diolesi mentega lalu ditaburi hundreds and thousands—butiran warna-warni gula kecil. Mungkin terlihat kekanak-kanakan, tapi dessert ini adalah bagian tak terpisahkan dari pesta ulang tahun anak-anak Australia.
Cita rasanya? Gula dan nostalgia. Bentuknya bisa bermacam-macam, tapi segitiga klasik adalah favorit semua orang. Jangan remehkan fairy bread—ia membawa keceriaan ke meja makan siapa pun yang mencobanya.
5. Tim Tam: Cokelat Favorit Sepanjang Masa
Siapa pun yang pernah mencicipi Tim Tam pasti paham kenapa biskuit ini begitu banyak yang mencintai. Ini bukan sekadar biskuit cokelat biasa—ini adalah chocolate-coated sandwich biscuit dengan lapisan krim di tengah yang bikin nagih.
Cara menikmatinya pun unik, yaitu dengan “Tim Tam Slam”, sebuah ritual minum teh atau kopi dengan cara menggigit kedua ujung Tim Tam, lalu menggunakannya sebagai sedotan. Hangat, meleleh, dan… luar biasa.
6. Golden Gaytime: Es Krim Nostalgia dengan Nama Unik
Namanya mungkin membuat tersenyum, tapi Golden Gaytime adalah ice cream legendaris yang sudah ada sejak tahun 1959. Isinya berupa kombinasi es krim toffee dan vanilla yang memiliki lapisan cokelat lalu dengan taburan remah-remah biskuit.
Meski terkesan retro, dessert ini tetap jadi favorit semua generasi. Merek ini bahkan menjadi lambang perayaan dan inklusivitas. Dengan nama yang terus bertahan puluhan tahun, Gaytime adalah bukti bahwa dessert khas Australia punya keberanian untuk tampil beda.
7. Vanilla Slice: Lapisan Keindahan yang Meleleh
Di beberapa negara mungkin terkenal sebagai mille-feuille, namun di Australia kita menyebutnya vanilla slice. Sajian ini terdiri dari dua lapis puff pastry renyah yang mengapit custard vanilla lembut, sering kali memiliki lapisan icing di atasnya.
Teksturnya yang lembut bertemu dengan lapisan renyah di mulut menciptakan sensasi yang tak terlupakan. Vanilla slice adalah pilihan sempurna untuk teman minum teh sore hari atau sebagai hadiah manis untuk diri sendiri.
Dessert Khas Australia dalam Budaya Populer
Beberapa dessert di atas tidak hanya hidup di meja makan, tapi juga dalam budaya populer. Misalnya, Tim Tam yang di dalam iklan berjuluk sebagai “the most irresistible chocolate biscuit,” atau Pavlova yang selalu muncul dalam jamuan perayaan keluarga di musim panas.
Tak heran bila dessert-dessert ini jadi bagian dari identitas nasional yang kuat. Banyak turis yang menganggap pertemuan pertama mereka dengan lamington atau gaytime sebagai pengalaman tak terlupakan.
Rahasia Popularitas Dessert Khas Australia
Apa yang membuat dessert khas negeri ini begitu menonjol? Salah satu alasannya adalah kesederhanaan bahan dan cita rasa yang familiar. Australia mampu menyulap bahan-bahan biasa menjadi luar biasa, menyatukan pengaruh Eropa dan lokal dalam balutan rasa yang unik.
Kreativitas dan inovasi juga jadi kunci. Masyarakat Australia senang bermain dengan tradisi tanpa melupakannya. Dari resep klasik warisan nenek hingga versi vegan yang kekinian, semua mendapat tempat di hati penggemar manis.
Dessert Khas Australia dan Tren Kuliner Global
Tak bisa kita pungkiri bahwa banyak dari dessert ini kini sudah menyeberangi samudra. Pavlova hadir di kafe-kafe Eropa. Tim Tam dijual di banyak negara. Bahkan, Golden Gaytime pernah jadi sorotan karena rasa limited edition-nya yang nyeleneh.
Ini menunjukkan bahwa dessert khas Australia tak hanya bertahan, tapi juga beradaptasi. Ia berkembang bersama zaman tanpa kehilangan identitasnya.
Penutup: Menyantap Identitas Lewat 7 Sajian Lezat Dessert Khas Australia
Jika kuliner adalah cerminan budaya, maka 7 sajian lezat dessert khas Australia ini adalah lukisan hidup tentang siapa mereka. Dari Pavlova yang elegan hingga fairy bread yang penuh warna, semuanya memberi rasa sekaligus cerita.
Cobalah salah satunya—atau semuanya. Karena setiap gigitan bukan hanya soal rasa, tapi tentang bagaimana sebuah negara mencintai manisnya kehidupan. Dan begitulah, 7 sajian lezat dessert khas Australia tak hanya memanjakan lidah, tapi juga hati.