Tradisikuliner.com – Bicara soal masakan tradisional yang comforting dan penuh makna budaya, Cazuela adalah jawabannya. Di balik semangkuk sup ini, tersembunyi sejarah, cinta keluarga, dan cita rasa yang mengalir dari generasi ke generasi. Makanan ini bukan hanya soal bahan-bahan yang dimasak bersama, tapi tentang bagaimana ia mengikat komunitas, membentuk identitas, dan menjadi bagian dari warisan kuliner Amerika Latin, khususnya di Chili dan negara-negara tetangganya.

Apa Itu Cazuela?

Cazuela adalah sejenis sup atau rebusan khas Amerika Selatan yang terdiri dari potongan besar daging, sayuran segar, dan rempah-rempah lokal. Nama “cazuela” sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “panci”, mengacu pada wadah tanah liat atau logam yang biasa digunakan untuk memasaknya.

Asal Usul dan Sejarah Cazuela

Meski sulit dilacak secara tepat, jejak awal Cazuela diyakini berasal dari perpaduan budaya antara penduduk asli dan penjajah Spanyol. Mereka memadukan teknik merebus daging yang sudah ada dengan sayuran lokal seperti labu, jagung, dan kentang. Di wilayah seperti Chili dan Argentina, Cazuela berkembang menjadi makanan pokok keluarga—bukan hanya karena rasanya yang lezat, tapi juga karena bahan-bahannya mudah didapat dan murah.

Mengapa Cazuela Begitu Populer di Amerika Latin?

Satu alasan utama: kesederhanaan yang menenangkan. Cazuela tidak memerlukan teknik memasak tingkat dewa. Tapi justru di sanalah letak keajaibannya. Dengan bahan-bahan sederhana dan proses perebusan yang lambat, rasa dari tiap elemen menyatu secara alami—menciptakan kaldu kaya rasa yang hangat di tubuh dan hati.

Jenis-Jenis Cazuela di Berbagai Negara

Cazuela Chilena

Varian paling populer. Menggunakan daging sapi atau ayam, dengan potongan besar labu kuning, kentang, wortel, dan jagung utuh. Tak jarang disajikan dengan nasi di dasar mangkuk.

Cazuela Argentina

Lebih mirip dengan puchero, menggunakan lebih banyak potongan daging seperti iga sapi dan sosis. Kaldu di buat lebih pekat dan penuh rempah.

Cazuela Peruana

Cenderung menggunakan ubi dan jagung lokal (choclo), kadang di padukan dengan bahan laut seperti kerang atau udang.

Cazuela Ekuador

Menggabungkan bahan lokal seperti singkong, pisang raja, dan kacang panjang. Rasa lebih ringan, namun tetap menggugah selera.

Bahan Utama dalam Cazuela

Cazuela

Daging

Biasanya di gunakan ayam kampung atau daging sapi bagian berlemak seperti iga. Beberapa variasi menggunakan kambing atau bahkan ikan.

Sayur-mayur

  • Labu kuning (zapallo)
  • Wortel
  • Kentang
  • Jagung manis
  • Kacang panjang

Rempah dan Bumbu

  • Bawang putih
  • Bawang bombay
  • Daun ketumbar segar
  • Oregano
  • Paprika manis

Cara Memasak yang Otentik

Membuat hidangan ini tidak ribet, tapi membutuhkan waktu dan kesabaran. Berikut langkah sederhananya:

  1. Tumis bawang dan bawang putih dengan sedikit minyak.
  2. Masukkan potongan daging dan goreng hingga kecokelatan.
  3. Tambahkan air, masukkan wortel, kentang, dan jagung.
  4. Masak selama 1–2 jam dengan api kecil.
  5. Tambahkan labu dan rempah-rempah di 30 menit terakhir.
  6. Sajikan panas dengan taburan daun ketumbar.

Cazuela dan Makna Budaya

Bagi banyak keluarga di Chili, hidangan ini lebih dari sekadar sup—ia adalah simbol kebersamaan. Di sajikan saat musim dingin, saat keluarga berkumpul di meja makan, dan saat seseorang sedang sakit. Hidangan ini di percaya dapat menyembuhkan tubuh dan meredakan stres. Tidak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai “pelukan dalam mangkuk”.

Cazuela dalam Dunia Modern

Meski zaman berubah, hidangan ini tetap eksis. Bahkan, banyak restoran modern kini menyajikan hidangan ini versi mereka—lebih fancy, dengan plating cantik, tapi tetap mempertahankan esensi rasa rumahan. Beberapa chef bahkan menggabungkan bahan-bahan fusion seperti miso, truffle oil, atau bahkan foie gras ke dalam rebusan ini.

Tips Menikmati ala Lokal

  • Gunakan sendok besar dan jangan lupa nikmati kaldu terlebih dahulu.
  • Sayur bisa di hancurkan di dalam kaldu untuk menambah kekayaan rasa.
  • Tambahkan cabai atau saus pebre untuk rasa yang lebih menggigit.
  • Minum teh herbal hangat sesudah makan, seperti kebiasaan orang Chili.

Cazuela: Hidangan Hangat yang Tak Pernah Usang

Cazuela

Di dunia yang serba cepat dan instan, Cazuela hadir sebagai pengingat bahwa sesuatu yang di masak perlahan, dengan cinta dan ketulusan, akan selalu punya tempat di hati. Apakah kamu sedang rindu rumah, atau sekadar ingin menikmati masakan dengan rasa penuh kenangan, semangkuk hidangan ini bisa menjadi jawaban.

Di akhir hari, makanan bukan cuma soal rasa—tapi juga tentang cerita, tentang tradisi, dan tentang siapa kita. Dan dalam hal itu, hidangan ini adalah narasi yang tak lekang oleh waktu.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *