Ketika seseorang menyebut nama dua kota suci umat Islam, yakni Mekkah dan Medinah, yang pertama terlintas di benak adalah ibadah, spiritualitas, dan keheningan yang menggugah jiwa. Namun, di balik nuansa religius yang kental, tersimpan kekayaan rasa dari 10 kuliner khas Mekkah Medinah yang tak kalah menggoda lidah. Ya, kuliner khas Mekkah Medinah adalah permata tersembunyi yang tak banyak para pelancong spiritual ketahui, padahal setiap suapannya adalah cermin budaya dan sejarah jazirah Arab yang kental. Ikuti perjalanan Tradisi Kuliner menjelajahi kuliner di kota penuh kedamaian ini.

Kuliner Khas Mekkah Medinah

1. Kabsa – Hidangan Nasional yang Menyatukan

Di puncak daftar kuliner khas Mekkah Medinah, tak mungkin melupakan Kabsa. Hidangan ini adalah nasi berbumbu yang proses memasaknya bersama daging — bisa domba, ayam, atau bahkan unta — dengan tambahan rempah-rempah khas Timur Tengah seperti kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan lada hitam.

Cita Rasa yang Dalam dan Aromatik

Kabsa bukan sekadar makanan, ia adalah perjamuan rasa. Tekstur nasi yang empuk, daging yang jatuh dari tulangnya, serta aroma khas yang memenuhi ruangan membuat kabsa lebih dari sekadar hidangan—ia adalah pengalaman.


2. Mandi – Sepupu Dekat Kabsa yang Tak Kalah Lezat

Walau sepintas mirip, Mandi punya karakter unik. Nasi yang proses memasaknya dengan kaldu yang lebih ringan, dan dagingnya—biasanya kambing—proses memanggangnya dalam oven tanah liat bernama tandoor.

Teknik Memasak Tradisional yang Istimewa

Keistimewaan Mandi terletak pada metode memasaknya. Dagingnya empuk dan juicy, berpadu harmonis dengan nasi berbumbu ringan, cocok untuk mereka yang ingin rasa lebih subtle dibanding Kabsa.


3. Harees – Kelembutan Gandum dan Daging

Saat musim dingin menyapa Hijaz, masyarakat Mekkah dan Medinah memilih Harees, bubur hangat dari campuran gandum dan daging giling.

Makanan Tradisional Ramadan

Harees adalah bintang saat Ramadan. Teksturnya yang lembut, hampir seperti semolina, sangat cocok disantap saat berbuka puasa atau sahur. Ditambah sedikit mentega dan kayu manis di atasnya—surga!


4. Samboosa – Pangsit Khas yang Wajib Dicoba

Kalau kita mengenal samosa dari India, maka di Arab Saudi, khususnya di Medinah, kita akan jatuh cinta dengan Samboosa.

Isi Variatif, Selalu Menggoda

Kulitnya renyah, isinya bisa berupa daging cincang, sayuran, bahkan keju lokal. Biasanya disantap sebagai camilan saat berbuka, Samboosa tak pernah gagal bikin nagih.


5. Mutabbaq – Martabak Versi Arab yang Lebih Kaya

Jangan bayangkan martabak telur seperti yang kita jumpai di Indonesia. Mutabbaq di Mekkah dan Medinah hadir dengan cita rasa lebih kompleks.

Campuran Daging dan Rempah yang Mantap

Isian daging domba cincang dengan paduan bawang dan rempah membuat Mutabbaq jadi kudapan favorit warga lokal. Rasanya asin, gurih, dan cocok disantap kapan saja.


6. Tamees – Roti Panggang Teman Sejati Kuah Daging

Roti pipih khas Mekkah ini selalu hadir di pagi hari, sore hari, bahkan saat larut malam.

Penyajian dengan Kuah Kacang atau Kari

Proses memasak Tamees menggunakan oven besar hingga pinggirannya renyah dan bagian tengahnya lembut. Biasanya orang menikmatinya bersama foul medames (kacang fava) atau kari daging.


7. Maamoul – Kue Kering dengan Hati Kurma

Tidak lengkap berkunjung ke Mekkah dan Medinah tanpa mencicipi Maamoul, kue mungil berisi kurma, pistachio, atau kenari.

Simbol Kebersamaan dalam Tradisi Arab

Maamoul biasanya hadir saat Idul Fitri atau Idul Adha. Kue ini bukan hanya soal rasa, tapi juga soal tradisi, kehangatan keluarga, dan kebersamaan.


8. Luqaimat – Bola-Bola Manis dari Surga

Jika Anda menyukai makanan manis, Luqaimat adalah camilan wajib.

Renyer di Luar, Lembut di Dalam

Terbuat dari adonan tepung yang prosesnya dengan cara goreng, lalu dengan tambahan sirup kurma atau madu, Luqaimat adalah kombinasi sempurna antara tekstur dan rasa manis alami.


9. Saleeg – Nasi Lembut ala Medinah

Sekilas seperti bubur ayam, tapi Saleeg menawarkan kompleksitas rasa yang lebih dalam.

Rasa yang Menenangkan Jiwa

Masak nasi dengan susu dan kaldu ayam, menghasilkan tekstur creamy dan rasa lembut. Biasanya penyajiannya dengan ayam panggang di atasnya. Ini comfort food sejati warga Medinah.


10. Jareesh – Gandum Tumbuk yang Kaya Nutrisi

Jareesh adalah sajian kuno, berasal dari masa-masa awal bangsa Arab.

Kombinasi Sederhana, Cita Rasa Luar Biasa

Gandum yang sudah melalui proses tumbuk kasar kemudian masak bersama daging dan bawang hingga menjadi bubur padat. Dengan tambahan sedikit minyak samin dan lada hitam, Jareesh jadi bukti bahwa makanan sederhana bisa sangat memikat.


Makanan Sebagai Cermin Budaya

Setiap suapan dari kuliner khas Mekkah Medinah bukan hanya soal rasa. Ini adalah bentuk warisan, yang tercipta dari tangan-tangan nenek moyang yang memuliakan tamu, menyambut saudara, dan merayakan momen kebersamaan dalam harmoni spiritual dan budaya.


Penutup: Menyelami Rasa dalam Kuliner Khas Mekkah Medinah

Begitulah, 10 kuliner khas Mekkah Medinah bukan hanya mengisi perut, tetapi juga memberi ruang bagi kita untuk memahami sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Arab. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Tanah Suci, jangan hanya mengejar oleh-oleh, namun sempatkan diri untuk menikmati setiap hidangan yang ada— karena dalam satu sendok Kabsa atau satu gigitan Maamoul, tersimpan cerita panjang yang menghangatkan hati.

Kuliner khas Mekkah Medinah adalah rasa yang abadi.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *