Tradisikuliner.com – Jika kamu mengira hanya sosis Jerman atau burger Amerika yang jadi primadona saat pesta BBQ, maka kamu perlu berkenalan dengan Mititei. Hidangan mungil berbentuk silinder dari Rumania ini adalah jawaban Eropa Timur untuk daging panggang penuh cita rasa, dan telah menjadi ikon di hampir setiap perayaan, taman, dan festival di negara asalnya.
Mititei—yang berarti “si kecil” dalam bahasa Rumania—mungkin berukuran kecil, tapi rasa dan pengaruhnya di dunia kuliner Rumania sangat besar. Dengan rasa gurih, aroma bawang putih, dan sentuhan lada hitam yang hangat, Mititei bukan hanya camilan, tapi juga simbol kebersamaan dan identitas nasional.
Apa Itu Mititei?
Mititei, kadang juga disebut mici, adalah daging cincang berbumbu yang dibentuk seperti sosis tanpa kulit, lalu dipanggang di atas bara api. Biasanya terbuat dari campuran:
- Daging sapi
- Daging babi atau domba
- Bawang putih
- Merica, thyme, ketumbar, dan paprika
- Sedikit baking soda dan kaldu sapi (untuk tekstur juicy)
Dibandingkan sosis biasa, Mititei punya tekstur lebih padat namun tetap juicy di dalam, dengan bagian luar yang renyah berkat proses pemanggangan. Rasanya? Kombinasi pedas lembut, gurih dalam, dan aroma smoky yang sangat menggoda.

Asal Usul Mititei: Dapur yang Kehabisan Kulit Sosis
Mititei lahir dari cerita kuliner yang unik. Konon, pada akhir abad ke-19 di Bukares, seorang pemilik restoran kehabisan kulit sosis untuk membuat menu khasnya. Tanpa putus asa, ia membentuk daging cincang menjadi silinder kecil dan langsung memanggangnya.
Sejak saat itu, Mititei menjelma menjadi hidangan favorit rakyat, terutama di acara luar ruangan, piknik, dan festival nasional seperti Hari Buruh (1 Mei) dan Hari Nasional Rumania (1 Desember).
Mititei dan Budaya BBQ Rumania
Pesta BBQ di Rumania hampir tidak lengkap tanpa kehadiran Mititei. Di taman-taman kota, aroma Mititei yang dipanggang sering kali menyatu dengan suara tawa dan denting gelas bir. Hidangan ini bukan hanya makanan, tapi juga lambang keakraban dan gaya hidup luar ruangan.
Biasanya, Mititei disajikan dengan:
- Mustard kuning klasik (tanpa saus tomat!)
- Roti putih atau roti lapis
- Bir dingin atau anggur lokal
Satu porsi Mititei bisa berisi 3 hingga 5 batang kecil, tapi hampir dipastikan—tidak ada yang cukup hanya makan satu.
Rahasia Rasa: Teknik dan Bumbu Tradisional
Yang membuat Mititei begitu istimewa adalah proses perendaman daging dan teknik pemanggangan. Adonan daging harus didiamkan semalaman agar bumbu meresap sempurna, dan kaldu sapi membuat daging tetap lembap saat dipanggang.
Selain itu, penggunaan baking soda berfungsi bukan hanya untuk tekstur lembut, tetapi juga untuk memberi reaksi kimia yang menciptakan warna keemasan sempurna saat dipanggang.

Mititei dimasak di atas arang panas tinggi agar bagian luar cepat matang dan renyah, sementara dalamnya tetap juicy. Teknik ini membutuhkan perhatian, karena membalik terlalu sering akan merusak bentuk dan menghilangkan jus alami daging.
Mititei Goes Global
Kini, mulai dikenal di luar Rumania, terutama di komunitas diaspora dan restoran Eropa Timur. Banyak pecinta BBQ global yang jatuh cinta pada “sosis tanpa kulit” ini karena rasanya yang intens dan penyajiannya yang simpel tapi memuaskan.
Variasi modern mulai bermunculan: Mititei ayam, versi pedas ekstra, bahkan Mititei vegetarian berbasis jamur dan kacang untuk pasar yang lebih luas.
Penutup: Si Kecil yang Tak Pernah Gagal Memikat
Mititei adalah bukti bahwa ukuran bukan segalanya. Di balik bentuknya yang mungil, tersimpan kekayaan rasa, sejarah, dan budaya yang telah mengakar kuat di tanah Rumania. Jika kamu mencari pengalaman BBQ yang berbeda dari biasanya, coba hadirkan Mititei di atas pangganganmu. Si kecil ini siap menggoda lidah siapa saja—baik pencinta daging sejati maupun penikmat kuliner tradisional dunia.