Tradisikuliner.com – Di tengah udara dingin Eropa Timur yang menggigit, tak ada yang lebih menghangatkan selain semangkuk sup tradisional yang kaya rasa dan penuh makna budaya. Żurek, sup asam khas Polandia, adalah jawabannya. Dibuat dari fermentasi tepung gandum hitam, Żurek menyajikan cita rasa unik yang asam, gurih, dan tak mudah dilupakan. Lebih dari sekadar sajian, Żurek adalah simbol tradisi, ketahanan, dan kehangatan khas rakyat Polandia.
Apa Itu Żurek?
Żurek (dibaca: “ju-rek”) adalah sup tradisional Polandia yang berbasis zakwas, yaitu larutan fermentasi tepung rye (gandum hitam) dan air. Proses fermentasi ini menghasilkan rasa asam alami yang menjadi ciri khas. Yang membuat Żurek istimewa bukan hanya rasanya, tetapi juga aromanya yang khas: perpaduan asam, smoky, dan rempah seperti marjoram dan bawang putih. Dalam satu suapan, kamu akan merasakan keseimbangan antara rasa gurih, asam, dan hangat, menjadikannya sajian sempurna untuk cuaca dingin atau saat tubuh butuh asupan yang mengenyangkan sekaligus menyegarkan.

Akar Tradisional: Dari Masa Puasa hingga Meja Paskah
Żurek memiliki akar budaya yang kuat dalam sejarah Polandia, khususnya dalam konteks masa Prapaskah (Lent). Pada masa ini, umat Katolik Polandia berpuasa dan menghindari daging. Namun seiring waktu, versi lebih kaya dari Żurek mulai muncul—dengan tambahan sosis putih (biała kiełbasa), telur rebus, dan krim asam, terutama untuk menyambut Paskah.
Kombinasi Rasa yang Tidak Biasa tapi Bikin Ketagihan
Jika kamu belum pernah mencoba sup fermentasi, Żurek bisa menjadi pengalaman rasa yang unik. Rasa asam dari zakwas menyerupai sourdough, namun berpadu sempurna dengan kehangatan sosis asap, gurih telur rebus, dan tekstur lembut kentang.
Tambahan rempah seperti marjoram, bawang putih, dan lada hitam memberi lapisan aroma yang kompleks, sementara sedikit krim atau susu membuat sup ini semakin creamy dan memanjakan lidah.
Żurek vs. Sup Asam Lainnya
Żurek sering disandingkan dengan “barszcz biały” (borscht putih), sup asam lainnya dari Polandia. Meski sekilas mirip, perbedaannya terletak pada bahan dasar fermentasi: Żurek menggunakan tepung rye, sementara barszcz biały memakai tepung gandum putih.

Mengapa Żurek Layak Dicoba?
Żurek bukan hanya soal rasa, tapi juga soal cerita dan perasaan. Ia adalah sup yang lahir dari masa kekurangan, namun terus bertahan dan berkembang menjadi sajian perayaan. Ia mengajarkan kita bahwa fermentasi dan kesabaran bisa melahirkan sesuatu yang luar biasa. Ia juga menunjukkan bahwa tradisi bisa terus hidup, selama kita menghargai asal-usulnya.
Di luar Polandia, Żurek mulai mendapatkan perhatian sebagai bagian dari tren makanan fermentasi sehat. Zakwas mengandung probiotik alami yang baik untuk pencernaan, sementara bahan-bahannya tinggi protein dan serat.
Penutup: Sup yang Mengikat Hati dan Tradisi
Żurek adalah perwujudan dari semangat bertahan, cinta keluarga, dan kedalaman rasa dalam semangkuk sup. Ia bisa menjadi teman di malam hujan, penghangat saat flu menyerang, atau bintang utama dalam makan malam istimewa.