Tradisikuliner.com Di dunia kuliner Eropa, Belgia kerap terselip di antara nama-nama besar seperti Prancis dan Italia. Namun, negara kecil ini menyimpan kejutan rasa yang tak kalah menggoda. Salah satu sajian ikoniknya adalah Moules-Frites—sebuah kombinasi sederhana tapi elegan dari kerang laut segar dan kentang goreng renyah. Bagi banyak orang Belgia, hidangan ini bukan sekadar makanan, melainkan simbol budaya yang melekat dalam keseharian mereka.

Sejarah Unik di Balik Hidangan Populer

Meski Prancis sering dikaitkan dengan kentang goreng, Belgia mengklaim sebagai pencetus aslinya. Konon, masyarakat Belgia sudah menggoreng irisan kentang sejak abad ke-17. Di sisi lain, konsumsi kerang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat pesisir Eropa selama ratusan tahun. Perpaduan antara keduanya pertama kali muncul di Belgia sekitar abad ke-18 dan segera menjadi sajian nasional.

Hidangan ini pertama kali populer di Brussel, kota kosmopolitan yang menjadi persimpangan budaya Eropa. Warung-warung kecil dan brasserie mulai menyajikan moules-frites sebagai makanan cepat saji yang hangat dan mengenyangkan. Dalam waktu singkat, reputasinya menjalar hingga ke Prancis, Belanda, dan bahkan Kanada bagian Quebec.

Moules-Frites

Komponen Sederhana, Rasa yang Menggugah

Moules-Frites terdiri dari dua elemen utama: moules (kerang) dan frites (kentang goreng). Namun, jangan salah sangka—di balik kesederhanaannya, tersembunyi seni memasak yang luar biasa.

Kerang yang digunakan biasanya adalah mussels segar dari Laut Utara. Dimasak dalam panci besar bersama anggur putih, bawang bombay, seledri, daun thyme, dan mentega, hasil akhirnya adalah kuah bening aromatik yang kaya rasa laut. Dalam variasi lain, ada juga yang menambahkan krim atau bir Belgia untuk rasa yang lebih kompleks.

Kenapa Moules-Frites Begitu Spesial?

Yang membuat moules-frites istimewa bukan hanya rasa dan teksturnya, tapi juga pengalaman makannya. Di restoran Belgia, seporsi moules biasanya disajikan dalam panci besi besar yang masih mengepul, lengkap dengan keranjang kentang goreng hangat dan segelas bir lokal.

Makan moules-frites adalah kegiatan sosial. Orang-orang berkumpul, berbagi cerita, dan menggunakan cangkang kosong sebagai alat penjepit kerang lainnya—tradisi tak tertulis yang membuat momen makan menjadi hangat dan akrab.

Selain itu, moules-frites adalah hidangan yang fleksibel. Ia bisa tampil mewah di restoran bintang lima, tapi juga bisa ditemukan dengan harga terjangkau di warung pinggir jalan. Di musim panas, banyak festival makanan di Belgia yang menyajikan hidangan ini secara massal, lengkap dengan pertunjukan musik dan bir khas Belgia.

Moules-Frites

Popularitas yang Menyebar Global

Saat ini, moules-frites telah menyeberangi batas-batas negara. Restoran-restoran di New York, Tokyo, hingga Jakarta mulai menampilkan sajian ini dalam menu mereka. Cita rasa laut yang segar berpadu dengan tekstur kentang goreng yang gurih ternyata punya daya tarik universal.

Namun, tetap saja, tidak ada yang bisa menandingi sensasi menyantap moules-frites langsung di Belgia, sambil menikmati suasana jalanan Eropa yang klasik dan segelas bir ale dingin.

Penutup

Moules-Frites bukan sekadar makanan, tapi representasi dari kecintaan orang Belgia terhadap kualitas, kesegaran, dan kebersamaan. Perpaduan antara hasil laut dan kentang goreng ini menunjukkan bahwa kelezatan sejati sering kali hadir dari kombinasi yang paling sederhana. Jadi, jika Anda mencari pengalaman kuliner yang otentik dan menggugah selera, moules-frites layak masuk dalam daftar incaran Anda.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *