Tradisikuliner.com Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan kuliner tradisional yang sering kali belum dikenal luas. Salah satunya adalah Juhu Singkah, hidangan khas masyarakat Dayak yang berasal dari Kalimantan. Jika mendengar namanya, sebagian orang mungkin mengira identik dengan rotan muda. Namun, ada juga variasi lain yang tak kalah unik yakni yang berbahan dasar batang pisang muda. Inilah sajian sederhana namun penuh makna, sekaligus mencerminkan harmoni masyarakat Dayak dengan alam sekitar.

Apa Itu Juhu Singkah?

Dalam bahasa Dayak Ngaju, kata “juhu” berarti sayur, sedangkan “singkah” merujuk pada batang muda—baik itu rotan maupun pisang. Juhu Singkah versi batang pisang memanfaatkan bagian dalam batang pisang (umbut) yang masih lunak, kemudian diolah dengan bumbu khas. Teksturnya lembut, sedikit renyah, dan mampu menyerap bumbu dengan baik.

Sejarah dan Filosofi

Sejak dahulu, masyarakat Dayak sudah terbiasa memanfaatkan hasil hutan dan kebun untuk kebutuhan sehari-hari. Umbut pisang yang sering dianggap limbah oleh sebagian orang justru menjadi bahan makanan yang lezat di tangan mereka. Filosofi Juhu Singkah adalah kesederhanaan dan kearifan lokal.

juhu singkah

Proses Memasak Juhu Singkah

Proses memasak Juhu Singkah cukup sederhana, tetapi ada teknik khusus yang membuatnya enak. Pertama, batang pisang muda dikupas, lalu diambil bagian umbutnya. Setelah itu, umbut dicincang halus atau dipotong kecil.

Setelah itu, umbut dimasak bersama bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, dan terkadang ditambahkan santan agar rasanya lebih gurih. Beberapa variasi resep menambahkan ikan sungai, ayam kampung, atau bahkan daging babi sesuai tradisi lokal. Hasilnya adalah sayur berkuah yang kaya rasa—gurih, sedikit manis, dengan sentuhan segar khas umbut pisang.

Cita Rasa yang Otentik

Bagi yang pertama kali mencoba, Juhu Singkah mungkin terasa mirip dengan sayur lodeh, tetapi dengan sentuhan unik dari batang pisang. Rasa otentik ini membuat berbeda dari kuliner nusantara lainnya.

Nilai Gizi dan Manfaat

Batang pisang muda ternyata memiliki banyak manfaat. Kandungan seratnya tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Selain itu, umbut pisang rendah kalori, kaya vitamin, dan memiliki antioksidan alami. Dengan demikian, Juhu Singkah bukan hanya makanan tradisional, tetapi juga pilihan sehat yang bisa menjadi alternatif menu harian.

juhu singkah

Juhu Singkah dalam Kehidupan Masyarakat Dayak

Hingga kini, Juhu Singkah masih menjadi bagian penting dalam keseharian masyarakat Dayak. Sajian ini kerap hadir dalam acara adat, pesta panen, hingga jamuan untuk tamu kehormatan. Keberadaannya menunjukkan bagaimana masyarakat Dayak mampu mengolah bahan sederhana menjadi hidangan bernilai tinggi. Selain itu juga menjadi bentuk penghargaan terhadap alam.

Potensi Kuliner Nusantara

Dengan keunikan bahan dan cita rasanya sebenarnya berpotensi besar untuk dikenal lebih luas di tingkat nasional maupun internasional. Jika rendang dari Sumatra Barat atau gudeg dari Yogyakarta sudah mendunia, bukan tidak mungkin Juhu Singkah juga bisa menjadi ikon kuliner Kalimantan di masa depan.

Kesimpulan

Juhu Singkah dari batang pisang muda adalah salah satu harta kuliner Dayak yang penuh filosofi. Dari bahan sederhana, lahirlah hidangan kaya rasa yang menyehatkan dan mencerminkan harmoni manusia dengan alam.

Bagi Anda pencinta kuliner nusantara, mencoba Juhu Singkah berarti bukan hanya menikmati makanan, tetapi juga menyelami cerita budaya Dayak yang sarat makna. Inilah sajian yang membuktikan bahwa kearifan lokal selalu punya tempat istimewa di hati dan lidah siapa saja.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *