Bicara tentang 10 aturan makan Kerajaan Inggris yang tak biasa, kita seakan masuk ke dunia yang penuh tradisi, tata krama, dan simbol-simbol yang mengakar kuat dalam kehidupan bangsawan. Makan di meja kerajaan bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga sebuah ritual penuh makna yang sangat ketat selama berabad-abad. Dari cara memegang sendok hingga kapan harus berhenti makan, setiap detail punya aturan yang jelas dan mengikat.
Mengapa Aturan Makan di Kerajaan Inggris Begitu Penting?

Di balik kemewahan istana, aturan makan Kerajaan Inggris mencerminkan martabat, etiket, dan nilai kebudayaan yang selalu terjaga. Bagi keluarga kerajaan, makan bersama adalah pertunjukan kehormatan, bukan sekadar rutinitas sehari-hari. Setiap tamu yang hadir harus memahami tata cara agar tidak membuat kesalahan memalukan di hadapan bangsawan.
1. Ratu atau Raja Menjadi Penentu Awal dan Akhir Makan
Salah satu aturan paling sakral adalah bahwa makan baru akan mulai ketika Raja atau Ratu mulai menyantap hidangan, dan berhenti ketika beliau meletakkan sendok garpu. Bahkan jika makanan masih tersisa, semua tamu harus segera berhenti. Aturan ini menunjukkan penghormatan penuh kepada penguasa.
2. Cara Memegang Sendok Garpu Harus Anggun
Di meja kerajaan, tidak ada ruang untuk gerakan berlebihan. Sendok dan garpu harus dengan cara tertentu dalam memegangnya, garpu di tangan kiri dengan gigi menghadap ke bawah, dan pisau di tangan kanan. Ini adalah gaya makan ala continental yang di anggap lebih berwibawa daripada gaya Amerika.
3. Posisi Peralatan di Atas Piring Menjadi Kode
Ternyata, posisi sendok dan garpu di atas piring menyampaikan pesan. Jika meletakkannya dengan menyilang, artinya makanan belum selesai. Jika sejajar di posisi jam 4, artinya hidangan sudah selesai. Aturan kecil ini memudahkan pelayan membaca kebutuhan tamu tanpa perlu bertanya.
4. Jangan Menyentuh Makanan dengan Tangan
Tidak seperti budaya lain yang membolehkan makan dengan tangan, di Kerajaan Inggris semua makanan di makan dengan peralatan. Bahkan buah anggur pun lebih disukai dipetik dengan garpu kecil. Satu-satunya pengecualian biasanya roti, yang boleh menyobeknya dengan tangan, bukan memotongnya pisau.
5. Sup Tidak Boleh Diseruput
Mungkin terdengar sederhana, tapi cara menyantap sup di meja kerajaan sangat diatur. Sendok harus diarahkan menjauh dari tubuh, lalu disesap perlahan tanpa suara. Menyeruput merupakan hal tidak sopan dan bisa menyinggung tuan rumah.
6. Menyampaikan Brindisi Hanya dengan Persetujuan
Mengangkat gelas untuk toast atau brindisi tidak bisa melakukannya dengan sembarangan. Di meja kerajaan, brindisi hanya boleh berawal dari anggota senior keluarga kerajaan. Tamu tidak boleh mengangkat gelas lebih dulu kecuali sudah ada aba-aba resmi.
7. Pembicaraan di Meja Harus Mengikuti Arah
Ada aturan unik tentang bagaimana percakapan di meja kerajaan berlangsung. Pada awal makan, tamu harus berbicara dengan orang yang duduk di sebelah kanan. Setelah setengah jam, percakapan beralih ke orang di sebelah kiri. Aturan ini menjaga agar semua orang mendapat kesempatan berbincang.
8. Tidak Ada Permintaan Tambahan
Berbeda dengan makan keluarga biasa, tamu kerajaan tidak boleh meminta tambah makanan. Semua porsi sudah sesuai dengan protokol. Jika tamu masih lapar, mereka tetap harus menahan diri, karena meminta tambahan merupakan hal yang melanggar etika.
9. Penyajian Teh dengan Cara yang Benar
Di Inggris, teh adalah simbol budaya. Cara menuang dan mengaduk teh di istana punya aturannya sendiri. Susu dituang setelah teh, dan pengadukan harus pelan dari depan ke belakang, bukan berputar seperti memutar kopi. Aturan kecil ini menjadi bagian penting dalam afternoon tea.
10. Roti Harus Disobek Kecil-kecil
Sajian Roti, yang selalu hadir di meja kerajaan, tidak boleh menggigitnya langsung. Roti harus dalam bentuk sobekan kecil dan menyobeknya pun harus dengan tangan lalu memakannya sepotong demi sepotong. Hal ini merupakan hal yang lebih sopan daripada menggigit roti utuh.
Keunikan Dibalik Aturan Makan yang Ketat
Sekilas, aturan makan Kerajaan Inggris terasa kaku. Namun sebenarnya, semua aturan itu lahir dari keinginan menjaga wibawa, kebersamaan, serta kehormatan dalam jamuan. Setiap gerakan di meja adalah bahasa tanpa kata, sebuah komunikasi halus yang jadi warisan turun-temurun.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Tradisi Ini?
Bagi masyarakat biasa, mungkin kita tak akan pernah duduk satu meja dengan keluarga kerajaan. Namun, kesopanan, ketertiban, dan perhatian pada detail adalah nilai universal yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Makan dengan anggun, menghargai orang lain, dan menjaga percakapan tetap santun adalah warisan etiket yang bisa melampaui istana.
Penutup: Refleksi dari 10 Aturan Makan yang Tak Biasa di Kerajaan Inggris
Tradisi selalu punya tempat istimewa. Dari 10 aturan makan yang tak biasa di Kerajaan Inggris, kita belajar bahwa makan bukan hanya soal rasa, tetapi juga soal adab. Di balik meja panjang yang penuh hiasan perak dan kristal, aturan-aturan ini menjadi pengingat bahwa budaya bisa hidup dalam hal-hal sederhana. Dan meski kita mungkin hanya bisa membacanya, nilai-nilainya tetap bisa kita bawa dalam kehidupan kita sehari-hari.