tekwan

Tradisikuliner.com Jika Palembang dikenal luas dengan pempeknya, maka Tekwan adalah “saudara hangat” yang tidak kalah populer di hati pecinta kuliner Nusantara. Tekwan, yang sering disebut sebagai sup bakso ikan khas Palembang, menghadirkan kelezatan unik melalui perpaduan kuah bening gurih, isian ikan lembut, dan aroma sedap dari jamur serta udang kering. Di balik rasa yang menenangkan itu, tersimpan kisah panjang tentang kreativitas masyarakat Palembang dalam mengolah hasil laut menjadi kuliner legendaris.

Asal Usul Nama Tekwan

Nama “Tekwan” diyakini berasal dari pengucapan dalam dialek Palembang, yaitu “bertekwan”, yang berarti “berkumpul bersama teman-teman.” Hal ini menggambarkan kebiasaan masyarakat Palembang menikmati hidangan ini secara bersama-sama dalam suasana akrab.

Namun, ada juga versi lain yang mengatakan bahwa nama Tekwan merupakan hasil adaptasi dari kuliner Tionghoa “Bakwan”, mengingat sejarah panjang hubungan dagang antara Palembang dan pedagang Tiongkok sejak berabad-abad lalu. Dari interaksi budaya itulah muncul inovasi kuliner yang kemudian menjadi ikon daerah ini.

Cita Rasa yang Bikin Rindu

Sekilas, Tekwan terlihat sederhana. Kuahnya yang bening berasal dari rebusan udang kering (ebi) dan kaldu ikan, menghasilkan rasa gurih alami yang ringan namun kaya cita rasa.

Isian utamanya berupa bola-bola kecil dari adonan ikan tenggiri yang dicampur dengan sagu, menciptakan tekstur kenyal lembut khas Palembang. Bola ikan ini menjadi bintang utama dalam semangkuk Tekwan, berpadu sempurna dengan bihun, irisan jamur kuping, bengkuang, dan daun bawang.

Yang tak kalah penting, aroma segar dari seledri dan bawang goreng menambah kelezatan dan memperkaya lapisan rasa di setiap suapan.

Filosofi di Balik Semangkuk Tekwan

Lebih dari sekadar makanan, Tekwan mencerminkan falsafah hidup masyarakat Palembang. Seperti halnya bola-bola ikan kecil yang berkumpul dalam kuah hangat, Tekwan melambangkan kebersamaan dan kerukunan. Hidangan ini sering hadir dalam acara keluarga, perayaan, dan hajatan sebagai simbol kehangatan dan silaturahmi.

Selain itu, Tekwan juga menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat pesisir mampu beradaptasi dengan sumber daya alam di sekitarnya.

Rahasia Lezat Tekwan Palembang

Kelezatan Tekwan tidak lepas dari kualitas bahan baku dan kesabaran dalam memasak. Ikan tenggiri segar menjadi pilihan utama karena dagingnya lembut dan tidak amis.

Kuahnya juga menjadi penentu utama cita rasa. Proses perebusan yang perlahan menghasilkan kuah jernih dan kaya rasa tanpa perlu tambahan penyedap buatan.

Untuk penyajian, semangkuk Tekwan biasanya dilengkapi dengan bihun, jamur kuping, bengkuang, serta taburan daun bawang dan seledri. Sebagai pelengkap, sambal cabai rawit dan perasan jeruk kunci menambah sensasi pedas segar yang membuat lidah bergoyang.

Dari Warung Pinggir Jalan ke Restoran Modern

Tekwan tidak hanya menjadi menu favorit di rumah-rumah warga Palembang, tapi juga telah merambah ke seluruh Indonesia.

Bahkan di luar negeri, terutama di negara-negara dengan diaspora Indonesia seperti Malaysia dan Singapura, Tekwan mulai dikenal sebagai salah satu representasi kuliner Palembang selain pempek. Beberapa chef bahkan mencoba menghadirkan versi “fusion Tekwan”, dengan tambahan bahan seperti seafood modern atau kaldu sayuran, namun tetap mempertahankan cita rasa aslinya.

Nilai Gizi dan Kelebihan Tekwan

Selain lezat, Tekwan juga tergolong sehat. Kandungan protein dari ikan dan serat dari sayuran menjadikannya hidangan yang seimbang. Karena kuahnya tidak menggunakan santan, rendah lemak dan cocok untuk semua kalangan, termasuk mereka yang menjaga pola makan.

Selain itu, ebi dan jamur kuping memberikan tambahan mineral dan antioksidan alami, menjadikan Tekwan bukan hanya nikmat di lidah, tetapi juga menyehatkan tubuh.

Tekwan: Cita Rasa Tradisi yang Tak Lekang Waktu

Lebih dari sekadar makanan khas, Tekwan adalah warisan budaya kuliner Palembang yang terus hidup hingga kini. Dalam setiap mangkuknya, tersimpan sejarah, filosofi, dan rasa cinta masyarakat Palembang terhadap tradisi leluhur.

Dari bahan sederhana seperti ikan dan sagu, lahirlah hidangan yang tak hanya mengenyangkan, tapi juga menghangatkan jiwa. Tekwan membuktikan bahwa keindahan kuliner Nusantara bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang cerita dan kebersamaan yang menyertainya.

Jadi, saat berkunjung ke Palembang, jangan hanya mencari pempek — sempatkanlah menikmati semangkuk Tekwan hangat. Karena di dalam kuah beningnya, tersimpan cita rasa dan kisah panjang kuliner yang menjadi kebanggaan tanah Sriwijaya.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *