Ketika membahas dunia kuliner yang terus bertransformasi di ibu kota, Buttermilk Chicken dan Mie Godog Sedap di Kafe Galeri Jaksel menjadi dua menu yang sukses mencuri perhatian para food hunter dan pecinta comfort food. Di tengah hiruk pikuk Jakarta Selatan—wilayah yang terkenal dengan kafe-kafe berkarakter dan penuh gaya—dua hidangan ini hadir sebagai simbol perpaduan unik antara tradisi dan modernitas. Satu menghadirkan cita rasa Western creamy, sementara satunya lagi adalah ikon hangat khas Jawa yang tak lekang oleh waktu.

Godog

1. Perpaduan Tak Terduga di Jantung Jaksel

Kafe Galeri di kawasan Jakarta Selatan bukan sekadar tempat nongkrong dengan interior minimalist aesthetic. Di balik pencahayaan lembut dan alunan musik indie, pengunjung akan menemukan kejutan: Buttermilk Chicken dan Mie Godog di satu meja. Kombinasi ini seolah mempertemukan dua dunia kuliner — fried chicken ala barat dengan mie rebus Jawa yang tradisional.
Dan anehnya? Rasanya nyatu banget.

2. Buttermilk Chicken: Lembut, Gurih, dan Bikin Ketagihan

Rahasia Renyahnya Buttermilk Chicken

Menu Buttermilk Chicken di kafe ini bukan ayam goreng biasa. Ayamnya direndam dalam buttermilk selama beberapa jam — campuran susu dan sedikit asam yang membuat dagingnya super empuk. Setelah itu, ayam dilapisi tepung berbumbu dan digoreng hingga golden brown.
Hasilnya? Kulitnya renyah, bagian dalamnya lembut, dan aromanya menggoda begitu disajikan di atas meja.

Sensasi Saus Creamy yang Menyelimuti

Yang membuatnya istimewa adalah sausnya. Saus buttermilk cream dengan sedikit rempah seperti lada hitam, bawang putih, dan daun kari menambah lapisan rasa yang kaya. Saat menyatu dengan ayam goreng panas, muncul harmoni antara gurih, creamy, dan sedikit pedas yang memanjakan lidah.
Satu suapan saja cukup untuk membuat siapa pun ingin menambah porsi.

3. Mie Godog: Kehangatan Tradisional yang Tak Pernah Gagal

Asal-usul Mie Godog Jawa

Beralih ke sisi tradisional, Mie Godog adalah sajian klasik dari Yogyakarta dan sekitarnya. Disebut “godog” karena cara memasaknya direbus langsung bersama bumbu dalam wajan kecil. Aroma bawang putih dan kaldu ayam langsung menyeruak begitu uap panas naik dari panci.
Menu ini menghadirkan nostalgia—tentang angkringan malam, udara lembab, dan tawa hangat di pinggir jalan.

Cita Rasa yang Tetap Autentik

Di Kafe Galeri, chef mereka tidak mengubah jati diri mie godog. Mie kuning basah, potongan ayam suwir, kol, tomat, dan telur orak-arik berpadu dalam kuah kaldu gurih yang kental.
Kuahnya tidak encer, tapi juga tidak terlalu berat—pas di lidah. Setiap sendoknya memberikan rasa autentik yang menggugah, seolah membawa kita kembali ke malam-malam di kota Jogja.

4. Ketika Tradisi Bertemu Modernitas

Yang membuat Buttermilk Chicken dan Mie Godog Sedap di Kafe Galeri Jaksel menarik adalah keberanian sang chef menggabungkan dua kultur kuliner berbeda. Satu menggunakan technique khas Eropa, satunya lagi setia pada cara memasak Jawa tradisional.
Namun alih-alih bentrok, keduanya justru saling melengkapi. Setelah menikmati Buttermilk Chicken yang creamy, menyeruput kuah hangat mie godog memberikan keseimbangan rasa — seperti Yin dan Yang di dunia kuliner.

5. Suasana Kafe Galeri: Estetik dan Nyaman

Kafe Galeri tidak hanya menjual rasa, tapi juga suasana.

6. Menu Pendamping yang Tak Kalah Menggoda

Selain dua menu utama itu, kafe ini juga menawarkan beberapa pendamping seperti:

  • Sweet Potato Fries dengan saus bawang putih panggang.
  • Tempe Crispy berbumbu jahe, kombinasi lokal yang tetap relevan.
  • Dan tentu saja, Es Kopi Susu Aren, minuman wajib Jaksel yang tak pernah absen di setiap meja.

7. Harga Bersahabat, Rasa Bintang Lima

Meski tampil elegan, harga Buttermilk Chicken dan Mie Godog di kafe ini tergolong ramah. Seporsi ayam buttermilk dibanderol sekitar Rp45.000, sedangkan mie godog sekitar Rp38.000.
Dengan porsi yang cukup besar dan rasa sekelas restoran hotel, rasanya sulit menemukan tempat lain yang menandingi value for money-nya.

8. Daya Tarik Kuliner Jaksel yang Selalu Dinamis

Jakarta Selatan dikenal sebagai laboratorium kuliner — tempat di mana fusion food tumbuh subur. Buttermilk Chicken dan Mie Godog Sedap di Kafe Galeri Jaksel adalah bukti nyata bahwa kreativitas kuliner tidak harus melupakan akar budaya.
Di sini, kelezatan bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang cerita. Tentang bagaimana makanan bisa menjembatani dua dunia—modern dan tradisi—dalam satu piring.

9. Pengalaman Personal yang Menghangatkan

Bagi banyak pengunjung, menikmati kedua menu ini bukan hanya soal rasa, tapi juga suasana yang menyertainya. Beberapa bahkan menyebut, “Setelah makan Buttermilk Chicken, rasanya pengen lanjut Mie Godog biar lengkap.”
Kombinasi keduanya seperti perjalanan rasa dari barat ke timur, dari kafe bergaya hipster hingga dapur ibu di kampung halaman.

10. Tips Menikmati Buttermilk Chicken dan Mie Godog di Kafe Galeri

  1. Datang saat sore menjelang malam, saat suasana mulai tenang dan lampu-lampu galeri menyala lembut.
  2. Pesan keduanya bersamaan. Cicipi ayam dulu, baru mie godog — urutan ini memberikan sensasi rasa yang mengalir sempurna.
  3. Jangan lupa dessert! Pilihan seperti banana caramel toast di sini juga luar biasa.
  4. Reservasi dulu, karena tempat ini cukup ramai di akhir pekan.

Penutup: Buttermilk Chicken dan Mie Godog Sedap di Kafe Galeri Jaksel

Akhirnya, Buttermilk Chicken dan Mie Godog Sedap di Kafe Galeri Jaksel bukan sekadar dua hidangan yang menggugah selera, tapi juga lambang keberanian dalam menggabungkan dunia kuliner lama dan baru. Dari rasa creamy ayam hingga kuah gurih mie godog, setiap gigitan menyimpan cerita tentang inovasi dan kenangan.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *