gulai terjun

Tradisikuliner.com Ketika menyebut kuliner khas Jambi, banyak orang mungkin langsung memikirkan tempoyak atau nasi gemuk. Namun, ada satu hidangan tradisional yang tak kalah menggoda dari segi rasa dan aroma, yaitu Gulai Terjun. Hidangan ini merupakan simbol kekayaan rempah Melayu di pesisir timur Sumatra, dengan kuah santan yang pekat, wangi, dan menggugah selera. Namanya yang unik, “terjun,” menyimpan cerita menarik di balik proses memasak yang menjadi identitas kuliner masyarakat Jambi.

Asal Usul Nama “Gulai Terjun”

Nama Gulai Terjun terdengar sederhana, namun memiliki makna filosofis yang dalam. Kata “terjun” merujuk pada cara memasaknya yang khas, di mana semua bahan mulai dari daging, bumbu, hingga santan dimasukkan secara bersamaan ke dalam panci, bukan ditumis atau direbus secara bertahap seperti gulai pada umumnya.
Proses ini membuat semua rasa seolah terjun bebas ke dalam satu wadah, menghasilkan kuah yang lebih kental, kaya rasa, dan aromatik.

Cara memasak inilah yang membedakan Gulai Terjun dari jenis gulai di daerah lain seperti Padang atau Palembang. Jika gulai Minang cenderung lebih pedas dan berminyak, maka gulai khas Jambi ini lebih lembut di lidah, dengan aroma rempah dan santan yang menyatu sempurna.

Bahan dan Bumbu Rahasia yang Membuatnya Istimewa

Kelezatan Gulai Terjun tidak bisa dilepaskan dari pemilihan bahan dan racikan rempah khas Melayu Jambi. Bahan utamanya bisa berupa daging sapi, ayam kampung, atau ikan sungai seperti patin dan baung.

Rahasia utama ada pada bumbunya. Rempah yang digunakan antara lain:

  • Kunyit segar, memberi warna kuning alami pada kuah.
  • Lengkuas, jahe, dan serai, menghadirkan aroma wangi dan rasa hangat.
  • Daun kunyit, daun jeruk, dan daun salam, menambah kesegaran dan memperkaya cita rasa.
  • Bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan kemiri, dihaluskan menjadi bumbu dasar gurih-pedas yang khas.

Santan kental dari kelapa tua menjadi elemen penting yang memberikan tekstur lembut dan rasa gurih alami.

Cita Rasa yang Menggoda Lidah

Saat pertama kali mencicipi Gulai Terjun, yang terasa adalah kombinasi rasa gurih, sedikit pedas, dan aroma harum rempah yang menenangkan. Kuahnya pekat, nyaris seperti krim alami, dan dagingnya begitu empuk hingga mudah lepas dari seratnya.

Ciri khas lainnya adalah rasa manis ringan dari santan yang berpadu dengan hangatnya rempah. Tidak berlebihan, tapi cukup untuk menimbulkan sensasi “comfort food” yang menenangkan. Tak heran jika banyak masyarakat Jambi menyebut Gulai Terjun sebagai masakan pengobat rindu kampung halaman.

Peran Gulai Terjun dalam Tradisi Jambi

Di Jambi, Gulai Terjun bukan sekadar makanan sehari-hari. Hidangan ini memiliki peran penting dalam acara adat dan keagamaan, seperti pesta pernikahan, kenduri, hingga perayaan Idul Fitri. Dalam budaya Melayu Jambi, menyajikan gulai berarti menunjukkan bentuk penghormatan tertinggi kepada tamu.

Para ibu akan bergotong royong menyiapkan bumbu dan santan, sementara kaum pria bertugas memotong daging dan mengatur bara api. Semua kegiatan ini menjadikan Gulai Terjun bukan hanya kuliner, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekeluargaan.

Gulai Terjun di Era Modern

Kini, Gulai Terjun mulai dikenal di luar Jambi berkat promosi kuliner daerah dan peran media sosial. Banyak restoran Melayu di kota besar seperti Jakarta dan Palembang yang mulai menghadirkan versi modern dari hidangan ini, dengan penyajian yang lebih estetik tanpa meninggalkan cita rasa aslinya.

Namun, bagi masyarakat Jambi, gulai terbaik tetaplah yang dimasak di dapur tradisional dengan santan segar, kayu bakar, dan rempah yang ditumbuk manual. Rasanya lebih autentik dan menyimpan kehangatan nostalgia yang tak tergantikan.

Penutup: Warisan Rasa dari Tanah Melayu

Gulai Terjun adalah bukti nyata bahwa Jambi memiliki kekayaan kuliner yang tak kalah dari provinsi lain di Sumatra. Kuah santan yang pekat, bumbu rempah yang harum, dan proses memasak unik menjadikannya sajian yang tidak hanya lezat, tapi juga sarat nilai budaya.

Setiap sendok gulai terasa seperti perjalanan menuju masa lalu mengingatkan kita pada aroma dapur nenek, tawa keluarga, dan hangatnya kebersamaan di meja makan. Gulai Terjun bukan hanya kuliner, melainkan warisan rasa yang menegaskan jati diri kuliner Melayu Jambi di kancah kuliner Nusantara.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *