Tradisikuliner.com – Kue Deram, atau sering juga disebut deram-deram, merupakan salah satu camilan tradisional khas Riau yang punya karakter unik dan sangat mudah dikenali karena bentuknya menyerupai donat mini. Meski tampilannya sederhana, kue ini memadukan cita rasa manis, gurih, dan aroma khas yang berasal dari bahan-bahan tradisional, terutama gula merah dan tepung beras. Di tengah banyaknya kuliner modern yang bermunculan, Kue Deram tetap bertahan sebagai camilan favorit, baik di acara adat maupun sebagai suguhan sehari-hari.
Jejak Sejarah Kue Deram: Dari Dapur Melayu ke Meja Keluarga
Asal-usul Kue Deram tidak lepas dari budaya masyarakat Melayu di Riau dan sebagian Sumatra bagian timur. Selain itu, bahan-bahan kue ini sangat dekat dengan hasil bumi masyarakat Melayu pada masa lampau. Gula merah, beras, dan kelapa merupakan komponen utama kuliner daerah pesisir Sumatra. Kue Deram menjadi representasi kuliner manis khas Riau yang berkembang dari tradisi agraris dan budaya gotong-royong.
Menariknya, meski memiliki bentuk mirip donat, Kue Deram bukanlah adaptasi dari kuliner Barat. Justru, kemiripan tersebut muncul secara alami dari teknik menggoreng yang membutuhkan lubang di tengah agar matang merata. Dengan kata lain, bentuk donat pada Kue Deram adalah inovasi tradisional yang sudah ada jauh sebelum donat populer di Nusantara.
Rahasia Bahan dan Teknik Pembuatan yang Tidak Banyak Diketahui
Kunci kelezatan terletak pada bahan sederhana namun dipilih dengan kualitas terbaik. Tiga komponen utama yang membentuk identitas rasa kue ini adalah:
- Gula merah Riau, yang cenderung lebih pekat dan memiliki aroma karamel alami.
- Tepung beras, yang memberi tekstur padat sekaligus empuk ketika digigit.
- Kelapa parut, terutama yang setengah tua, menghasilkan sensasi gurih dan kaya rasa.
Proses pembuatan dimulai dari melelehkan gula merah lalu mencampurnya dengan tepung beras dan kelapa parut. Tidak banyak yang tahu bahwa proses pengistirahatan ini sangat berpengaruh terhadap hasil akhir.
Teknik ini membuat kulit luar garing sementara bagian dalam tetap lembut dan berserat. Itulah alasan mengapa Kue Deram sering menjadi camilan favorit di pagi dan sore hari: teksturnya nyaman di mulut dan tidak mudah mengeras.
Keunikan Kue Deram yang Tak Tergantikan
Kue Deram memiliki ciri khas yang membedakannya dari camilan lain, terutama dari camilan manis Nusantara.
1. Aroma Gula Merah yang Menggoda
Tidak semua kue tradisional menggunakan gula merah sebagai bahan utama. Pada Kue Deram, gula merah bukan hanya pemanis, tetapi juga elemen pembentuk warna coklat keemasan yang sangat menggugah selera.
2. Perpaduan Rasa Manis dan Gurih
Kelapa parut memberikan dimensi gurih yang menyatu sempurna dengan manisnya gula.
3. Tekstur Kenyal dan Berserat
Beda dengan donat yang empuk dan ringan, Kue Deram cenderung lebih padat namun tetap lembut. Setiap gigitan menghadirkan serat kelapa dan rasa gula merah yang meresap sampai ke dalam.
4. Tahan Lama Secara Alami
Salah satu kelebihan Kue Deram adalah daya tahan yang cukup lama tanpa pengawet.
Dari Kuliner Tradisi ke Produk Oleh-Oleh Modern
Kini, Kue Deram tidak hanya ditemukan di pasar tradisional, tetapi juga telah diangkat sebagai produk oleh-oleh khas Riau. Banyak UMKM mengemasnya dengan tampilan lebih modern tanpa menghilangkan resep tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa meski teknologi berkembang, cita rasa warisan budaya tetap mampu bersaing.
Sederhana, manis, namun penuh cerita. Dari dapur nenek-nenek Melayu hingga rak-rak toko oleh-oleh masa kini, Kue Deram terus membuktikan bahwa warisan kuliner tidak akan lekang oleh waktu.
