Kalau kita bicara soal kuliner Indonesia, satu hal yang pasti: kekayaannya tak hanya terletak pada rasa, tapi juga pada nama-nama uniknya. Bahkan, tanpa kita sadari, banyak dari kita sering menyebut makanan tertentu tanpa tahu bahwa itu adalah nama singkatan—bukan sekadar nama lucu atau nama daerah.
Nah, kali ini Tradisi Kuliner akan mengupas tuntas tentang Beberapa kuliner Indonesia yang ternyata nama singkatan. Siap-siap anda terkejut dengan arti sebenarnya dari makanan yang mungkin jadi favoritmu sehari-hari!
Asal Usul Nama Singkatan dalam Dunia Kuliner

Sebelum kita menyelam lebih dalam, perlu kita sadari bahwa singkatan dalam dunia kuliner bukan sekadar pemendekan kata. Kadang ia menyimpan sejarah, budaya, atau sekadar cara praktis orang-orang zaman dulu menamai sesuatu. Di Indonesia, ini jadi semacam fenomena linguistik kuliner yang asyik untuk kita bedah bersama.
1. Seblak: Singkatan dari “Segak Balak”
Asal Nama Seblak
Kudapan asal Bandung ini ternyata bukan nama acak. Seblak adalah singkatan dari “Segak Balak” dalam bahasa Sunda, yang artinya aroma menyengat atau mencolok. Cocok banget ya, sama rasa pedas kencang yang menyerang hidung sejak pertama kali penyajian!
2. Sate Padang: Bukan Sekadar Lokasi
Apa Hubungan dengan Nama Singkatan?
Walau namanya terdengar seperti menunjukkan daerah asal, dalam beberapa versi lokal, Sate Padang disebut sebagai hasil singkatan dari “Sate Paling Daging” oleh para pedagang untuk menunjukkan bahwa mereka menyajikan potongan daging lebih banyak daripada sate biasa. Ini belum jadi etimologi resmi, tapi tetap menarik sebagai budaya populer.
3. Nasi Kucing: Nama Menggelitik dengan Makna Singkatan
Nama yang Bikin Penasaran
Makanan khas angkringan ini bukan berarti terbuat dari daging kucing—tenang saja! Dalam versi tidak resmi, ada yang menyebut nasi kucing berasal dari singkatan “nasi kecil ucing-ucing”, di mana ucing adalah kata untuk kucing dalam bahasa Sunda dan Jawa, melambangkan porsi kecil seperti jatah makan kucing.
4. Batagor: Bakso Tahu Goreng
Definisi Jelas dari Nama Singkatan
Kalau yang satu ini sudah jelas dan terkenal. Batagor adalah singkatan dari Bakso Tahu Goreng. Muncul dari kreativitas warga Bandung, batagor kini mendunia sebagai simbol inovasi kuliner Indonesia.
5. Pempek: Dari Kata “Empek-Empek”
Versi Singkatan yang Berakar dari Tradisi Lisan
Orang Palembang biasa memanggil penjual makanan ini dengan sebutan apek atau empek. Lama kelamaan, makanan berbahan dasar ikan ini mulai banyak yang menyebutnya pempek, sebuah versi singkatan dari panggilan itu. Jadi bukan dari nama bahan, tapi dari interaksi sosial!
6. Cilok: Akrab di Telinga, Sering Dilupakan Asalnya
Cilok adalah Cil “Dicolok”
Siapa sangka nama cilok berasal dari cara makannya? Yup! Cilok adalah singkatan dari “aci dicolok”, yang artinya tepung kanji (aci) yang ditusuk atau dicolok. Makanan murah meriah yang bisa kita temukan hampir di setiap sudut kota ini benar-benar definisi sederhana namun nikmat.
7. Cireng: Ciri dari Aci Digoreng
Singkatan yang Terlalu Jujur
Seperti cilok, cireng juga berasal dari kata “aci digoreng”. Jelas, lugas, dan menggambarkan isi makanannya dengan tepat. Inilah yang bikin nama singkatan dalam kuliner kita terasa begitu otentik dan membumi.
8. Comro: Oncom di Jero
Kreatifitas Sunda dalam Sebuah Gigitan
Kalau kamu suka makanan yang gurih dan renyah, pasti kenal dengan comro. Nama ini adalah singkatan dari “oncom di jero” atau oncom di dalam. Perpaduan rasa asin dan pedas di dalam balutan singkong ini jadi camilan favorit sejak dulu.
9. Misro: Manis di Jero
Pasangan Sehidup Semati dari Comro
Tak lengkap menyebut comro tanpa menyebut misro. Si kembaran satu ini adalah singkatan dari “manis di jero”. Bedanya, isi misro bukan oncom, melainkan gula merah yang meleleh manja di mulut. Benar-benar kombinasi yang menggoda!
10. Tahu Gejrot: Nama yang Diambil dari Suara?
Dari “Gejrotan Kuah” ke Nama Melekat
Meski tidak selalu masuk kategori sebagai singkatan, ada versi yang menyebutkan bahwa tahu gejrot berasal dari kata “gejrotan”, yaitu bunyi saat kuah asam-manisnya dituangkan ke atas tahu. Onomatope yang akhirnya jadi nama.
Kuliner dan Singkatan: Hubungan yang Lebih dari Sekadar Nama
Nama-nama ini bukan hanya permainan kata. Mereka adalah refleksi dari budaya, bahasa, dan kreativitas masyarakat. Makanan bukan cuma soal rasa, tapi juga cerita di baliknya. Lewat nama-nama singkatan ini, kita bisa melihat bagaimana kuliner jadi jembatan yang menyambungkan lidah dan sejarah.
Kesimpulan: Beberapa kuliner Indonesia yang ternyata nama singkatan
Jadi, setelah membaca artikel ini, apakah kamu masih memandang nama makanan dengan cara yang sama? Ternyata banyak sekali makanan khas Indonesia yang punya nama singkatan yang unik, lucu, kadang menggelitik, tapi selalu penuh makna.
Mulai dari batagor yang sudah mendunia, hingga cilok dan cireng yang setia menemani soremu di pinggir jalan, semuanya punya cerita di balik singkatan itu. Beberapa kuliner Indonesia yang ternyata nama singkatan ini membuktikan bahwa Indonesia bukan hanya kaya rasa, tapi juga kaya makna.
Jangan heran jika lain kali kamu mendengar nama makanan aneh—barangkali itu juga hasil kreativitas masyarakat dalam menyingkat nama makanan yang lama-lama jadi legenda.
Selamat menjelajah kuliner, dan jangan lupa cari tahu arti di balik namanya!