Tradisikuliner.com – Yogyakarta tidak pernah kehabisan kejutan dalam urusan kuliner. Di antara berbagai sajian khasnya, Sate Klathak menempati tempat istimewa dalam hati para pencinta makanan. Berbeda dari sate pada umumnya yang dibumbui dengan saus kacang atau kecap manis, sate klathak justru tampil dengan sederhana—hanya dibumbui garam dan merica, lalu dibakar di atas bara api.

Namun, jangan remehkan kesederhanaannya. Justru di situlah letak keistimewaan dan kelezatannya: rasa daging kambingnya yang otentik, berpadu dengan teknik memasak unik, menghasilkan sajian yang gurih, smoky, dan benar-benar menggoda selera.

Asal Usul dan Filosofi Nama “Sate Klathak”

Sate Klathak berasal dari daerah Jejeran, Bantul, Yogyakarta. Nama “klathak” sendiri diambil dari bunyi “klathak-klathak” yang muncul saat daging dibakar di atas bara api. Suara itu menjadi ciri khas dari proses pembakarannya yang tradisional dan khas.

Tusuk Sate dari Jeruji Besi: Unik dan Berfungsi

Keunikan utama dari sate klathak terletak pada alat tusuknya yang tidak biasa. Jika sate umumnya menggunakan tusuk bambu, maka sate klathak justru ditusuk dengan jeruji besi sepeda.

Mengapa jeruji besi? Ternyata ada alasan logis di baliknya. Jeruji besi menghantarkan panas lebih merata ke dalam daging saat dipanggang, sehingga sate matang lebih sempurna hingga ke bagian tengah. Hasilnya: daging tetap empuk, juicy, dan tidak gosong di luar.

sate klathak

Rasa Asli Daging Kambing yang Menonjol

Ini memungkinkan rasa asli dari daging kambing untuk lebih menonjol. Proses pembakaran dengan bara api arang menambah aroma smoky yang khas, menciptakan perpaduan rasa sederhana namun dalam.

Kuah ini berfungsi sebagai pelengkap yang memberikan kelembutan dan kedalaman rasa pada sate, tanpa menutupi karakter utamanya.

Porsi Jumbo dan Harga Bersahabat

Keistimewaan lain dari sate klathak adalah porsinya yang besar. Meski sedikit secara jumlah, ukuran dan ketebalannya membuat satu porsi sudah cukup mengenyangkan. Harganya pun relatif bersahabat, menjadikan pilihan ideal untuk makan malam bersama keluarga atau teman.

sate klathak

Tempat Terkenal untuk Menikmati Sate

Jika Anda ingin mencoba sate klathak otentik, beberapa tempat populer di Bantul bisa jadi referensi:

  • Pak Pong – Salah satu pelopor, selalu ramai pembeli.
  • Pak Bari – Pernah muncul di film “AADC 2”, menambah popularitasnya.
  • Pak Jede – Dikenal dengan rasa daging yang empuk dan bumbu pas.

Meski sederhana, warung-warung ini menyajikan sate dengan penuh cita rasa dan kehangatan khas Jogja.

Kesimpulan: Sate Simbol Kesederhanaan yang Melekat

Sate bukan hanya makanan, tetapi juga refleksi dari budaya dan filosofi Jawa: sederhana, jujur, dan apa adanya.

Bagi kamu pencinta kuliner daging, terutama kambing, mencicipi sate adalah pengalaman wajib saat berkunjung ke Yogyakarta.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *