Pernahkah Anda mendengar karumeyaki? Di awal artikel ini, Tradisi Kuliner akan menyelami kisah “Sejarah Kue Karumeyaki, kue yang viral di Jepang”—sebuah kudapan manis yang bukan sekadar makanan, melainkan juga time capsule yang membawa kita menelusuri lorong waktu kuliner Negeri Sakura.


Apa Itu Kue Karumeyaki?

Kue karumeyaki adalah permen tradisional Jepang yang terbuat dari campuran gula, soda kue (baking soda), dan sedikit air. Bentuknya bulat seperti donat pipih dengan warna cokelat keemasan dan tekstur renyah seperti sarang lebah. Sekilas, ia mirip dengan honeycomb toffee dari Inggris atau dalgona candy dari Korea Selatan, namun punya ciri khas sendiri yang membedakannya.


Asal Usul Nama “Karumeyaki”

Nama karumeyaki berasal dari dua kata: “karume” yang berarti ringan atau rapuh, dan “yaki” yang berarti dibakar. Secara harfiah, karumeyaki berarti “dibakar hingga ringan/rapuh”—menjelaskan secara tepat tekstur uniknya yang seperti pecahan awan manis saat digigit.


Sejarah Kue Karumeyaki, Kue yang Viral di Jepang

Jejak sejarah karumeyaki bisa ditarik hingga era Meiji di akhir abad ke-19. Saat itu, Jepang mulai membuka diri terhadap pengaruh Barat. Gula menjadi bahan yang lebih umum digunakan, dan muncul berbagai adaptasi makanan manis, salah satunya karumeyaki yang konon merupakan interpretasi lokal terhadap toffee.

Pada awalnya, hanya pedagang kaki lima yang membawa wajan mini dan peralatan sederhana yang membuat karumeyaki. Proses pembuatannya sendiri kerap menjadi performance, di mana si penjual meniup adonan panas menggunakan sedotan logam hingga mengembang seperti balon kecil yang bertekstur renyah.

Kue Karumeyaki

Kue Karumeyaki dalam Budaya Jepang

Dulu, karumeyaki sangat populer di kalangan anak-anak Jepang. Mereka rela mengantre demi menyaksikan atraksi membuat karumeyaki secara langsung. Lebih dari sekadar camilan, karumeyaki adalah bagian dari festival musim panas (natsu matsuri), pasar malam (yatai), hingga bazar sekolah.

Di masa kini, karumeyaki menjadi nostalgia kolektif. Banyak orang Jepang mengingat masa kecil mereka dengan mencicipi kembali rasa manis dan ringan dari camilan ini.


Kebangkitan Kue Karumeyaki di Era Digital

Dengan munculnya tren vintage snack dan aesthetic street food di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube, karumeyaki mendapatkan napas baru. Video-video yang menampilkan proses pembuatan karumeyaki—mulai dari adonan yang mendidih hingga mengembang sempurna—menjadi viral, menarik jutaan penonton dari seluruh dunia.

Tren ini tidak hanya mengangkat kembali popularitasnya di Jepang, tetapi juga memperkenalkan karumeyaki ke audiens global, menjadikannya bagian dari kuliner viral internasional.


Perbandingan Karumeyaki dengan Permen Lainnya

Karumeyaki vs Dalgona Candy (Korea)

Keduanya mirip dalam bentuk dan bahan, tetapi proses pembentukan dan budaya di baliknya berbeda. Dalgona sering menjadi tantangan memotong bentuk tanpa merusak, sementara karumeyaki lebih menonjolkan tekstur ringan dan cara pembuatannya yang artistik.

Karumeyaki vs Honeycomb Toffee (Inggris)

Honeycomb toffee biasanya lebih besar dan padat, dengan rasa yang lebih dalam karena menggunakan sirup emas (golden syrup). Sebaliknya, karumeyaki cenderung lebih ringan dan lebih rapuh.


Proses Tradisional Membuat Kue Karumeyaki

Bahan-bahan Sederhana, Hasil Memukau

  1. Gula pasir
  2. Air
  3. Soda kue

Langkah Pembuatannya

  1. Gula dan air dipanaskan dalam wajan kecil hingga karamel terbentuk.
  2. Setelah mencapai suhu tertentu, tambahkan soda kue.
  3. Reaksi kimia antara panas dan soda kue menciptakan gelembung udara.
  4. Campuran dituangkan atau ditiup ke dalam bentuk bulat.

Prosesnya cepat, tetapi memerlukan ketelitian dan kepekaan terhadap suhu. Inilah yang menjadikan pembuatan karumeyaki sebagai seni tersendiri.


Mengapa Kue Karumeyaki Bisa Viral Lagi?

Alasan utama adalah visual yang memukau dan rasa nostalgia. Orang-orang tidak hanya ingin mencicipi camilan enak, tapi juga mengalami cerita di baliknya. Karumeyaki menyajikan keduanya—kisah masa lalu dan rasa yang mengikat memori.

Selain itu, dalam dunia yang cepat dan digital ini, banyak orang merindukan hal-hal sederhana dan autentik. Dan karumeyaki menawarkan pengalaman yang tepat: sederhana namun penuh makna.


Karumeyaki dan Masa Depan Street Food Jepang

Karumeyaki kini sering hadir di festival modern, pop-up event, hingga kafe-kafe tematik di Tokyo dan Kyoto. Beberapa penjual bahkan mengemasnya dalam kotak cantik untuk oleh-oleh, menjadikannya bagian dari revitalisasi kuliner tradisional Jepang.


Cara Menikmati Kue Karumeyaki Hari Ini

Jika Anda ingin mencoba karumeyaki:

  • Cari penjual kaki lima di festival Jepang
  • Kunjungi toko oleh-oleh tradisional di distrik seperti Asakusa
  • Atau, buat sendiri di rumah dengan peralatan sederhana

Ada pula kelas membuat karumeyaki yang ditawarkan oleh beberapa studio kuliner di Jepang untuk wisatawan.


Kesimpulan: Sejarah Kue Karumeyaki, Kue yang Viral di Jepang

Dalam dunia kuliner yang terus berubah dan dipenuhi inovasi, kisah seperti “Sejarah Kue Karumeyaki, kue yang viral di Jepang” mengingatkan kita bahwa kadang, yang paling sederhana adalah yang paling mengesankan. Dari jajanan anak-anak era Meiji hingga camilan viral era TikTok, karumeyaki membuktikan bahwa makanan bukan sekadar soal rasa—ia adalah narasi, budaya, dan kenangan yang bisa dikunyah.


Kue karumeyaki adalah bukti nyata bahwa makanan tradisional bisa tetap hidup, bahkan menjadi bintang baru dalam dunia digital yang serba cepat.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *