Tradisikuliner.com – Bangka Belitung bukan hanya surga pantai dengan pasir putih dan laut biru jernih. Provinsi kepulauan ini juga menyimpan harta karun kuliner yang belum banyak diketahui khalayak luas: Lempah Kuning. Bagi pencinta makanan khas Nusantara yang mencari cita rasa otentik dan segar, lempah kuning adalah sajian yang wajib masuk daftar eksplorasi rasa Anda.
Apa Itu Lempah Kuning?
Lempah kuning adalah sup khas Bangka Belitung yang berwarna kuning cerah, terbuat dari bumbu dasar seperti kunyit, lengkuas, bawang merah, bawang putih, dan cabai. Nama “lempah” sendiri berarti masakan berkuah dalam bahasa lokal. Sementara “kuning” merujuk pada warna kuah yang dominan akibat penggunaan kunyit.
Yang membuat lempah kuning begitu unik adalah kesederhanaannya. Tidak memakai santan seperti kebanyakan masakan Melayu, tapi justru menonjolkan rasa asam, pedas, dan gurih secara bersamaan. Tambahan nanas sebagai bahan pelengkap menghadirkan sensasi segar dan sedikit manis yang tak biasa di dalam sup tradisional.

Ragam Isi: Dari Ikan Laut hingga Daging Sapi
Secara tradisional, lempah kuning disajikan dengan ikan laut segar seperti kakap, tenggiri, atau ikan sembilang. Masyarakat Bangka yang hidup berdampingan dengan laut terbiasa menggunakan hasil tangkapan harian untuk menu ini.
Setiap bahan utama memberikan karakter yang berbeda. Lempah kuning ikan memberi rasa ringan dan segar, sementara versi daging sapi menciptakan kedalaman rasa yang lebih gurih. Di beberapa daerah, bahkan ada yang menambahkan sayur-sayuran lokal seperti keladi atau jantung pisang untuk memperkaya tekstur.
Sejarah yang Melekat di Setiap Sendok
Lempah bukan sekadar makanan, melainkan warisan budaya masyarakat Melayu Bangka Belitung. Dulu, masakan ini sering dihidangkan saat acara adat, pernikahan, atau penyambutan tamu penting. Karena penggunaan bumbu alami dan tanpa pengawet, lempah kuning mencerminkan cara hidup masyarakat pesisir yang mengandalkan kekayaan alam sekitar.
Menurut cerita warga lokal, lempah dipercaya mampu menghangatkan tubuh dan meningkatkan nafsu makan—terutama saat cuaca lembab atau hujan. Hal ini membuatnya tak hanya jadi makanan sehari-hari, tapi juga bagian dari pengobatan tradisional.

Kenapa Wajib Dicoba?
- Cita Rasa Asli Nusantara
Di tengah maraknya fusion food dan makanan cepat saji, lempah hadir sebagai pengingat akan kekayaan rasa Indonesia yang autentik dan tak tergantikan. - Rendah Lemak, Kaya Nutrisi
Karena tidak memakai santan dan kaya akan rempah, lempah kuning adalah pilihan makanan sehat. - Pengalaman Kuliner yang Tak Terlupakan
Sensasi asam-pedas-manis-gurih dalam satu suapan menjadikannya pengalaman rasa yang kompleks namun seimbang. Sangat cocok untuk Anda yang menyukai petualangan rasa.
Di Mana Bisa Menikmatinya?
Jika Anda berkunjung ke Pangkalpinang atau Tanjung Pandan, banyak rumah makan tradisional yang menyajikan lempah. Tapi untuk pengalaman otentik, cobalah di warung-warung kecil di desa pesisir. Di sana, Anda bisa menikmati langsung dari dapur masyarakat lokal, lengkap dengan sambal terasi dan sepiring nasi hangat.
Penutup
Lempah kuning bukan hanya makanan, tapi cerminan budaya, sejarah, dan kearifan lokal Bangka Belitung. Ia menyatukan laut dan darat, tradisi dan inovasi, dalam semangkuk kuah berwarna emas. Jika Anda pencinta kuliner sejati, melewatkan lempah berarti melewatkan salah satu mahakarya rasa dari Indonesia.