Bayangkan kamu sedang berjalan-jalan di sebuah pasar tradisional luar negeri, tiba-tiba hidungmu mencium oleh aroma busuk yang menusuk, membuatmu spontan menutup hidung. Tapi anehnya, di tengah serangan aroma itu, ada kerumunan orang yang tampak bahagia menikmatinya. Ya, artikel Tradisi Kuliner kali ini akan mengajak kamu menyusuri 8 makanan dunia yang memiliki aroma busuk, tapi justru banyak yang menjunjung tinggi karena rasanya yang luar biasa.


Kenapa Banyak Makanan Beraroma Busuk Justru Jadi Favorit?

Aroma Busuk

Mungkin terdengar paradoks, tapi di balik bau yang menggugah indera secara ekstrem, terdapat tradisi, fermentasi, dan cerita panjang budaya kuliner. Aroma busuk biasanya berasal dari proses alami seperti fermentasi, pengasinan, atau pembusukan terkontrol. Di balik semua itu, tersembunyi rasa kompleks yang tak bisa tergambar hanya dengan satu suapan.


1. Surströmming – Herring Fermentasi dari Swedia

Aroma Seperti Tempurung Sampah Lautan

Surströmming adalah ikan herring kecil yang melalui proses fermentasi selama berbulan-bulan hingga menimbulkan bau menyengat seperti campuran telur busuk, limbah laut, dan keju tua. Bahkan di Swedia sendiri, orang membuka kalengnya di luar ruangan demi menghindari invasi aromanya di dalam rumah.

Kenapa Banyak yang Menyukai?

Setelah melewati gelombang bau yang mengerikan, rasanya terbilang unik: asin, asam, dan sangat tajam. Biasanya penyajiannya dengan flatbread, kentang, dan bawang merah. Di kalangan pecinta kuliner ekstrem, surströmming adalah tantangan rasa sejati.


2. Durian – Raja Buah Asia Tenggara

Aroma Tajam yang Dilarang di Transportasi Umum

Durian punya reputasi sebagai buah dengan aroma busuk yang bisa membuat orang mual atau jatuh cinta. Deskripsi baunya seperti bawang busuk bercampur kaus kaki basah, tapi rasanya? Heavenly.

Fakta Menarik

Di hotel, bandara, dan kereta api di Asia Tenggara, buah ini bahkan tidak boleh masuk karena baunya yang bisa bertahan berjam-jam. Tapi sekali kamu bisa menikmatinya, kamu akan mengerti kenapa ia memiliki julukan King of Fruits.


3. Natto – Kedelai Fermentasi dari Jepang

Lengket, Licin, dan Beraroma Aneh

Natto terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis. Aromanya? Seperti amonia, kaus kaki berkeringat, dan kacang busuk. Bukan kombinasi yang menggoda bagi pemula.

Namun…

Natto terkenal sangat sehat – kaya probiotik dan baik untuk pencernaan. Di Jepang, natto jadi menu sarapan favorit, lengkap dengan nasi hangat dan kecap asin.


4. Stinky Tofu – Tahu Fermentasi dari Tiongkok dan Taiwan

Nama Sudah Menggambarkan Segalanya

Stinky tofu bisa tercium dari jarak beberapa meter. Baunya sangat tajam, seperti limbah got yang ditumis dengan saus. Tapi anehnya, semakin bau, justru banyak yang menganggapnya semakin lezat.

Cara Menikmatinya

Biasanya digoreng garing, disiram saus pedas manis, dan disantap panas-panas di pinggir jalan. Para penikmat kuliner jalanan menyebutnya sebagai camilan surga yang berkedok bau neraka.


5. Kiviak – Hidangan Tradisional Inuit dari Greenland

Penguburan Massal Burung dalam Lemak Anjing Laut

Kiviak dibuat dengan cara mengubur ratusan burung auk kecil dalam bangkai anjing laut, lalu dibiarkan berfermentasi selama beberapa bulan di bawah batu.

Hasilnya?

Aroma yang keluar ketika dibuka mirip daging busuk dan gas metana. Tapi, bagi masyarakat Inuit, makanan ini sangat bergizi dan penting untuk bertahan hidup di musim dingin ekstrem.


6. Hákarl – Daging Hiu Fermentasi dari Islandia

Bau Amonia Menyerang Tajam

Hákarl dibuat dari hiu Greenland yang dagingnya beracun jika dimakan segar. Oleh karena itu, hiu ini difermentasi selama 4-5 bulan agar racunnya hilang. Namun hasilnya adalah aroma yang sangat tajam – seperti campuran pembersih toilet dan keju busuk.

Daya Tarik Unik

Chef legendaris Anthony Bourdain menyebut hákarl sebagai makanan terburuk yang pernah ia cicipi. Tapi di Islandia, hákarl merupakan warisan budaya yang tetap hidup.


7. Casu Marzu – Keju Berbelatung dari Sardinia, Italia

Aroma Busuk, Lalat Hidup, dan Sensasi Meledak di Lidah

Casu marzu secara harfiah berarti “keju busuk”. Ini adalah pecorino yang dibiarkan membusuk hingga dihuni oleh larva lalat keju. Mereka membantu memecah lemak, menciptakan tekstur super lembut dan aroma yang mematikan.

Apakah Aman Untuk Konsumsi?

Sangat kontroversial. Banyak negara melarangnya karena potensi risiko kesehatan. Tapi di Sardinia, banyak yang menganggap keju ini sebagai simbol keberanian kuliner dan tradisi turun-temurun.


8. Iru – Bumbu Fermentasi Afrika Barat

Bumbu Rahasia yang Tidak Semua Hidung Tahan

Iru terbuat dari biji kacang locust yang melalui proses fermentasi hingga berbau seperti ikan busuk dan keringat manusia. Meskipun begitu, bumbu ini sangat penting dalam masakan Nigeria seperti egusi soup atau ogbono stew.

Kenapa Bertahan?

Karena memberikan rasa umami yang kuat dan kedalaman rasa yang tak tergantikan. Di dapur Afrika Barat, iru adalah soul of flavor.


Makanan Busuk, Tapi Bukan Sembarangan

Tak semua orang siap menghadapi gelombang aroma busuk yang menyerang indra penciuman. Tapi di balik itu semua, ada lapisan sejarah, nilai budaya, dan filosofi rasa yang sangat dalam. Kita sering kali terburu-buru menilai makanan dari baunya, tanpa memberi kesempatan untuk mencicipi kisah di baliknya.


Penutup: Aroma Busuk, Identitas Kuat dalam Dunia Kuliner

Bagi sebagian orang, aroma busuk adalah tanda bahaya. Tapi bagi para petualang kuliner, itu adalah pintu gerbang menuju dunia rasa yang belum pernah ada yang menjelajahi. 8 makanan dunia yang memiliki aroma busuk ini menunjukkan bahwa bau bukanlah segalanya. Kadang, di balik baunya yang ekstrem, tersimpan pengalaman rasa yang tak terlupakan. Beranikah kamu mencobanya?

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *