Tradisikuliner.com – Di balik setiap aroma roti yang baru matang, tersimpan kisah budaya, warisan, dan cinta dari sebuah keluarga. Salah satu roti yang membawa makna sedalam itu adalah Pogača, roti tradisional dari kawasan Balkan yang tidak sekadar mengenyangkan, tetapi juga menghangatkan hati. Di negara-negara seperti Serbia, Bosnia, Kroasia, dan Makedonia, Pogača bukan hanya makanan—ia adalah simbol kebersamaan, perayaan, dan penghormatan terhadap leluhur.
Sejarah dan Asal Usul Pogača
Pogača berasal dari pengaruh kuliner Mediterania dan Turki, yang kemudian mengalami adaptasi lokal di wilayah Balkan selama berabad-abad. Nama “Pogača” kemungkinan besar berasal dari bahasa Latin panis focacius, yang berarti “roti yang dipanggang di perapian.” Dalam perkembangannya, resep di tiap negara memiliki ciri khas tersendiri, tergantung bahan lokal dan adat keluarga.
Roti ini telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Balkan, khususnya saat ada tamu istimewa, acara pernikahan, atau hari besar keagamaan. Menyajikan Pogača hangat di meja adalah bentuk penghormatan sekaligus undangan untuk berbagi.

Bahan Sederhana, Hasil yang Istimewa
Pogača dibuat dari bahan dasar yang sangat sederhana: tepung terigu, air atau susu, ragi, garam, dan minyak atau mentega. Namun, rahasia kelezatannya terletak pada proses dan cinta dalam pembuatannya. Beberapa keluarga mewariskan resep rahasia, seperti tambahan yogurt, telur, atau isi berupa keju putih lokal (seperti feta), daging asap, atau kentang tumbuk. Roti ini umumnya memiliki bentuk bulat tebal dengan permukaan yang berwarna keemasan dan tekstur empuk di dalam.
Filosofi di Balik Setiap Gigitan
Pogača bukan sekadar roti, ia adalah simbol. Di banyak rumah Balkan, roti ini ditempatkan di tengah meja sebagai pusat dari kebersamaan. Roti ini juga sering disajikan dalam upacara kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Di saat duka, menjadi bentuk penghormatan terakhir, simbol doa dan harapan untuk perjalanan jiwa yang tenang.

Evolusi dan Cita Rasa Modern
Kini, Pogača tidak hanya ada di desa-desa Balkan, tetapi juga mulai dikenal secara global berkat diaspora dan para pencinta kuliner dunia. Di berbagai kota besar Eropa dan Amerika, restoran Balkan menyajikan sebagai bagian dari menu otentik. Bahkan, beberapa koki kreatif mulai memodifikasi resep klasik dengan bahan modern seperti keju mozzarella, bayam, atau bahkan cokelat.
Namun, di tengah segala inovasi, esensi Pogača tetap sama: roti yang mengikat manusia satu sama lain lewat rasa, aroma, dan cerita.
Penutup: Lebih dari Sekadar Roti
Jika Anda mencari resep yang bukan hanya mengisi perut, tapi juga membangkitkan kenangan dan kedekatan, maka Pogača adalah jawabannya. Sebuah roti hangat yang membawa makna dalam setiap gigitannya—langsung dari dapur keluarga Balkan ke hati Anda.