Tradisikuliner.com Di setiap rumah tangga Maroko selama bulan Ramadan, aroma khas rempah, madu, dan air mawar memenuhi udara. Salah satu penyebabnya adalah Chebakia—kue goreng tradisional yang dibalut madu dan wijen, hadir sebagai simbol kemanisan, keberkahan, dan kebersamaan. Dibentuk menyerupai bunga mawar yang mekar dan memiliki rasa kaya yang sulit dilupakan, Chebakia bukan hanya sajian penutup biasa, melainkan warisan budaya yang terus hidup dalam tradisi kuliner Maroko.

Apa Itu Chebakia?

Chebakia (juga dikenal sebagai Shebakia atau Mkharqa) adalah kue goreng khas Maroko yang terbuat dari adonan tepung terigu yang dicampur dengan berbagai rempah seperti kayu manis, adas manis, biji adas, dan kadang bunga jeruk atau air mawar.

Hasilnya adalah kue renyah di luar, empuk di dalam, manis legit, dan penuh aroma rempah yang membangkitkan selera.

Sajian Wajib di Bulan Ramadan

Chebakia punya tempat istimewa dalam hati masyarakat Maroko, terutama saat bulan Ramadan. Kombinasi gurih-pedas harira dan manisnya menciptakan keseimbangan rasa yang sempurna setelah seharian berpuasa.

chebakia

Namun, chebakia bukan hanya soal rasa. Ia adalah bagian dari ritual keluarga dan kebersamaan. Menjelang Ramadan, para ibu, nenek, dan anak-anak perempuan berkumpul untuk membuat chebakia bersama. Prosesnya memakan waktu, tapi penuh tawa dan cerita. Inilah saat di mana resep warisan turun-temurun hidup kembali, bukan hanya di dapur, tapi juga di hati.

Simbol Kemakmuran dan Cinta

Chebakia tidak hanya disukai karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena makna simboliknya. Bentuk bunga yang berlapis-lapis mencerminkan keindahan hidup dan keberkahan yang berlimpah. Sementara siraman madu adalah lambang kemanisan dan cinta dalam keluarga.

Resep Tradisional yang Kaya Rempah

Yang membuat chebakia begitu khas adalah kompleksitas rasa dari bumbu-bumbunya. Adonan chebakia biasanya mengandung:

  • Bubuk kayu manis
  • Adas manis dan biji adas
  • Bubuk cengkeh
  • Air jeruk atau air mawar
  • Mentega dan minyak zaitun
  • Kuning telur
  • Sedikit cuka atau ragi untuk kerenyahan

Setelah digoreng langsung dicelupkan dalam madu hangat yang sudah dicampur dengan sedikit air mawar dan lemon agar tidak terlalu manis. Taburan wijen panggang di atasnya menambah aroma kacang yang lezat dan memperkaya tekstur.

chebakia

Dari Maroko ke Dunia

Banyak food blogger, juru masak, dan penggemar kuliner mencoba membuatnya sendiri di rumah. Bahkan beberapa toko roti di Eropa dan Amerika mulai menyajikan versi modern dengan variasi rasa, seperti tambahan kacang almond, cokelat, atau bentuk-bentuk kreatif lain.

Meski begitu, bagi masyarakat Maroko, chebakia tetap identik dengan rumah, keluarga, dan masa kecil. Rasanya membawa kembali kenangan tentang Ramadan pertama, tawa di dapur, dan aroma madu yang tak pernah terlupakan.

Penutup

Chebakia adalah bukti bahwa makanan bisa menjadi jembatan antara rasa, tradisi, dan emosi. Dengan keunikan bentuknya, kekayaan rasa rempah, dan makna budaya yang mendalam tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyentuh hati.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *