Tradisikuliner.com Di tengah kuliner Belgia yang identik dengan cokelat, wafel, dan kentang goreng, ada satu hidangan tradisional yang sering luput dari perhatian namun memiliki kekuatan besar dalam menyentuh selera dan hati: Waterzooi. Sup krim ini bukan sekadar sajian hangat—ia adalah pelukan lembut dari budaya Belgia, tersaji dalam mangkuk.

Asal Usul dari Kota Gent yang Penuh Sejarah

Waterzooi berasal dari kota Gent, salah satu kota tua di Belgia yang dikenal akan kanal-kanalnya dan bangunan abad pertengahan. Nama “waterzooi” berasal dari bahasa Belanda, yaitu “zooien” yang berarti “merebus”. Ini mengacu pada cara memasaknya yang direbus perlahan dalam kaldu.

Awalnya, hidangan ini menggunakan ikan air tawar dari sungai Lys yang mengalir di kota Gent. Namun seiring waktu, terutama saat perairan mulai tercemar, bahan utamanya pun bergeser menjadi ayam. Kedua versi—ikan dan ayam—masih hidup berdampingan hingga hari ini, dan masing-masing memiliki penggemar setianya.

Waterzooi

Komposisi Lembut, Rasa yang Dalam

Waterzooi adalah harmoni sempurna antara kelembutan dan kekayaan rasa. Sup ini dibuat dengan krim, kuning telur, kaldu, dan sayur-sayuran segar seperti wortel, daun bawang, seledri, dan kentang. Yang membuatnya istimewa bukan hanya bahan, tetapi cara memasaknya yang perlahan dan penuh kasih sayang. Tidak ada letupan rasa tajam atau rempah yang mencolok—waterzooi justru menang lewat kelembutan rasa, seperti simfoni lembut di lidah.

Lebih dari Sekadar Sup, Ini Simbol Kenyamanan

Bagi orang Belgia, Waterzooi adalah makanan kenyamanan (comfort food) yang mengingatkan pada rumah, keluarga, dan musim dingin yang panjang. Bahkan, di Gent, banyak restoran bergengsi yang menyuguhkan waterzooi sebagai hidangan khas lokal, membuktikan bahwa meskipun sederhana, sup ini tetap bisa tampil elegan dan menggugah selera.

Kaya Gizi, Cocok untuk Segala Usia

Di balik rasanya yang lembut, Waterzooi juga menyimpan kaya gizi. Campuran protein dari ayam atau ikan, serat dari sayur, serta lemak baik dari krim dan telur, menjadikan sup ini seimbang untuk dikonsumsi. Ia cocok untuk anak-anak, orang tua, bahkan penderita penyakit tertentu yang membutuhkan makanan ringan dan hangat.

Waterzooi

Hidangan Tradisional yang Tetap Bertahan

Meski zaman berubah dan tren kuliner terus berganti, Waterzooi tetap bertahan sebagai simbol kuliner tradisional Belgia. Banyak koki Belgia kontemporer mencoba memodifikasi waterzooi, misalnya dengan menambahkan white wine, menggunakan krim kelapa untuk versi vegan, atau bahkan mengkombinasikannya dengan seafood modern. Namun, satu hal tetap tak berubah: waterzooi harus lembut, penuh cinta, dan tidak berisik di mulut—hanya dalam rasa.

Penutup: Sepiring Ketulusan dari Belgia

Waterzooi bukan hanya tentang rasa, tapi tentang suasana hati yang ingin dipeluk. Ia bukan sajian yang menuntut perhatian, tapi justru menarik kita perlahan dengan kehangatan, ketulusan, dan sentuhan nostalgia.

Jika kamu mencari pengalaman kuliner Belgia yang lebih dalam dari sekadar wafel dan cokelat, cobalah Waterzooi. Mungkin kamu akan menemukan, dalam satu sendoknya, kisah panjang tentang rumah, cinta, dan sejarah kota kecil yang terus berdetak bersama aliran sungai dan kaldu hangat.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *