Tradisikuliner.com – Jika Italia punya pizza dan Jepang terkenal dengan sushi, maka Brasil memiliki coxinha, jajanan pinggir jalan yang tak kalah populer. Bentuknya unik menyerupai tetesan air mata atau drumstick ayam, dengan lapisan luar renyah keemasan dan isian ayam suwir berbumbu gurih di dalamnya. Coxinha bukan hanya sekadar street food, tetapi juga bagian dari identitas kuliner Brasil yang penuh warna dan cita rasa.
Asal Usul Coxinha
Nama coxinha berasal dari bahasa Portugis yang berarti “paha kecil”. Konon, makanan ini pertama kali muncul pada abad ke-19 di São Paulo. Legenda menyebutkan, coxinha diciptakan sebagai alternatif ketika tidak ada cukup paha ayam untuk sajian kerajaan. Sebagai gantinya, daging ayam suwir dibentuk menyerupai paha, dilapisi adonan, lalu digoreng hingga garing.

Proses Pembuatan yang Unik
Salah satu daya tarik coxinha adalah proses pembuatannya yang detail namun sederhana. Pertama, adonan luar dibuat dari campuran tepung terigu, kaldu ayam, dan susu, sehingga menghasilkan tekstur lembut.
Setelah dibentuk menyerupai tetesan air mata, coxinha dilapisi tepung roti lalu digoreng hingga berwarna keemasan. Hasilnya adalah kombinasi sempurna: luar renyah, dalam lembut, dan isian ayam yang gurih kaya rasa.
Coxinha dalam Kehidupan Sehari-Hari di Brasil
Bagi masyarakat Brasil, coxinha bukan sekadar camilan, melainkan bagian dari kehidupan sosial. Kudapan ini sering hadir dalam acara keluarga, pesta ulang tahun, hingga perayaan besar seperti Carnaval.
Di jalanan kota besar seperti São Paulo dan Rio de Janeiro, penjual hampir selalu bisa ditemui. Rasanya yang lezat, harga terjangkau, dan porsinya pas membuat jadi pilihan favorit untuk sarapan cepat, camilan sore, atau teman minum kopi.
Variasi Coxinha yang Semakin Kreatif
Meski klasiknya berisi ayam, seiring perkembangan kuliner banyak variasi coxinha yang bermunculan. Beberapa di antaranya:
- de Frango com Catupiry: ayam dengan keju krim khas Brasil.
- Vegetariana: isi sayuran seperti jamur, wortel, atau bayam.
- Doce: versi manis dengan isian cokelat atau selai buah.

Coxinha di Mata Dunia
Popularitas coxinha kini melampaui batas Brasil. Banyak restoran Brasil di Eropa, Amerika Serikat, hingga Asia menghadirkan sebagai menu wajib. Turis yang berkunjung ke Brasil pun kerap menjadikan sebagai pengalaman kuliner pertama mereka.
Dengan kombinasi sederhana namun memikat, coxinha berhasil menempati hati pecinta street food dunia. Bahkan, tak sedikit food blogger internasional yang menyebut sebagai salah satu gorengan terenak yang pernah mereka coba.
Kesimpulan
Coxinha adalah bukti bahwa makanan jalanan bisa memiliki kisah panjang, nilai budaya, dan daya tarik global. Dari asal-usulnya yang sederhana, kini menjadi ikon kuliner Brasil yang membanggakan.
Jadi, jika Anda berkesempatan berkunjung ke Brasil, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi street food legendaris ini. Coxinha bukan hanya sekadar camilan, tetapi sebuah pengalaman kuliner yang membawa Anda lebih dekat dengan jiwa Brasil.