Tradisikuliner.com Indonesia adalah negeri dengan kekayaan kuliner yang begitu beragam. Setiap daerah memiliki makanan khas yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyimpan kisah panjang tentang budaya dan tradisi masyarakatnya. Salah satunya adalah Sejarah Coto Makassar, kuliner legendaris dari Sulawesi Selatan yang kini telah mendunia. Sajian berkuah kental ini bukan sekadar makanan, melainkan simbol sejarah, filosofi, dan identitas masyarakat Makassar.

Asal Usul Coto Makassar

Sejarah Coto Makassar dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tepatnya di era Kerajaan Gowa-Tallo. Saat itu, makanan ini hanya disajikan dalam acara penting seperti ritual kerajaan, pesta adat, hingga penyambutan tamu terhormat. Bahan-bahannya yang kaya, mulai dari daging sapi, jeroan, hingga racikan rempah, menunjukkan betapa istimewanya hidangan ini.

Berbeda dengan sop atau soto dari daerah lain, coto Makassar menggunakan bumbu khusus yang disebut rempah khas tanah Bugis-Makassar. Inilah yang membuat kuah coto terasa kental, gurih, dan berbeda dari soto pada umumnya.

sejarah coto makassar

Filosofi dan Nilai Budaya

Coto Makassar bukan sekadar hidangan pengganjal perut. Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, coto adalah simbol kebersamaan dan persaudaraan.

Hidangan ini juga mencerminkan kekayaan laut dan darat Sulawesi. Meski bahan utamanya adalah daging sapi, penggunaan rempah lokal menegaskan betapa masyarakat Makassar pandai mengolah hasil bumi menjadi sajian berkelas. Filosofi ini sekaligus menunjukkan identitas kuliner Sulawesi sebagai bagian dari mozaik budaya Nusantara.

Keunikan Coto Makassar

Coto Makassar memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dengan soto dari daerah lain di Indonesia. Beberapa hal yang membedakan antara lain:

  1. Kuah kacang tanah – memberikan rasa gurih dan tekstur kental yang unik.
  2. Bumbu rempah melimpah – sekitar 40 jenis rempah bisa digunakan dalam proses memasaknya.
  3. Jeroan sapi sebagai isian – tidak hanya daging, tetapi juga hati, limpa, usus, hingga babat.
  4. Lauk pelengkap – disajikan bersama burasa atau ketupat khas Makassar, yang membuat kenyang dan nikmat.

Perpaduan semua unsur ini menciptakan pengalaman rasa yang kompleks: gurih, sedikit manis, dengan aroma rempah yang dalam.

Perjalanan Coto Makassar ke Dunia

Dengan semakin banyaknya orang Bugis-Makassar yang merantau, kuliner ini ikut menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Popularitasnya tidak berhenti di dalam negeri. Beberapa restoran Indonesia di luar negeri, seperti di Malaysia, Belanda, hingga Amerika Serikat, memasukkan coto Makassar ke dalam menu andalan. Rasanya yang kaya rempah membuat banyak orang asing jatuh cinta pada hidangan ini. Dengan begitu, coto berhasil menjadi duta kuliner Sulawesi di kancah global.

sejarah coto makassar

Coto Makassar di Era Modern

Meski berakar kuat pada tradisi, coto Makassar terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Kini, ada variasi coto dengan daging ayam atau tanpa jeroan untuk menyesuaikan selera masyarakat modern. Pemerintah daerah Sulawesi Selatan sering menjadikannya ikon kuliner dalam festival maupun pameran internasional.

Kesimpulan

Coto Makassar adalah warisan kuliner Sulawesi Selatan yang sarat sejarah, filosofi, dan cita rasa. Dari makanan kerajaan hingga menjadi hidangan rakyat, dari sajian lokal hingga mendunia, coto membuktikan bahwa kuliner tradisional Indonesia mampu bersaing di kancah global.

Dengan kuah kacang tanah yang khas, bumbu rempah yang kaya, serta makna kebersamaan di baliknya, coto Makassar bukan hanya makanan, tetapi juga simbol kebanggaan budaya.

By kuliner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *