Tradisikuliner.com – Selain pempek, ada satu hidangan tradisional yang mulai kembali naik daun dan kini banyak diburu pecinta kuliner Nusantara, yaitu Burgo. Makanan khas Palembang ini tampil sederhana, namun memiliki cita rasa lembut dan gurih yang membuat siapa pun ingin mencicipinya berkali-kali. Dengan kuah santan yang ringan dan irisan lembut gulungan adonan tepung beras, Burgo adalah bukti bahwa kuliner tradisional Indonesia selalu punya cara unik untuk memanjakan lidah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah, keunikan rasa, proses pembuatan, hingga alasan mengapa Burgo layak menjadi salah satu kuliner Nusantara yang lebih populer di masa depan.
Asal Usul Burgo: Hidangan Warisan Kuliner Musi
Burgo berasal dari masyarakat Palembang dan daerah sekitarnya di Sumatra Selatan. Hidangan ini awalnya hadir sebagai makanan rumahan yang disajikan untuk sarapan atau hidangan ringan di sore hari.
Meski tidak sepopuler pempek atau pindang, Burgo justru memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Palembang karena kehangatan dan kelembutan rasanya.
Tekstur Lembut dan Kuah Santan Gurih, Perpaduan yang Pas
Hal yang membuat berbeda dari makanan sejenis adalah tekstur lembut gulungan adonannya. Sementara itu, kuah santan Burgo memberikan sensasi gurih yang ringan. Bahan utama kuah biasanya adalah santan cair, bawang putih, bawang merah, ketumbar, serta sedikit kunyit sehingga menghasilkan aroma khas tanpa rasa yang berlebihan.
Cara Membuat Burgo: Sederhana Tapi Butuh Teknik Khusus
Meski terlihat mudah, membuat Burgo yang benar-benar lezat membutuhkan teknik memasak yang presisi. Berikut gambaran proses pembuatannya:
1. Membuat Lembaran Adonan
Adonan harus cukup encer agar bisa menyebar tipis di permukaan wajan.
2. Menggulung dan Mengiris
Setelah matang, lembaran digulung rapi dan diiris tipis-tipis. Di sinilah seni Burgo, karena ketebalan lembaran sangat menentukan kelembutan hasil akhirnya.
3. Menyiapkan Kuah Santan
Kuah dimasak dari perpaduan santan, bumbu halus, dan kaldu ikan atau udang. Kuah harus diaduk perlahan agar santan tidak pecah. Hasilnya adalah kuah lembut dengan aroma rempah ringan.
4. Penyajian
Irisan Burgo ditata dalam mangkuk lalu disiram kuah santan panas. Tambahkan sambal dan bawang goreng untuk meningkatkan rasa.
Mengapa Burgo Layak Jadi Kuliner Indonesia yang Mendunia?
Ada beberapa alasan mengapa Burgo memiliki potensi besar menjadi kuliner yang lebih populer:
1. Rasanya Bersahabat untuk Semua Lidah
Aroma rempahnya ringan, tidak pedas, dan kuah santannya tidak terlalu pekat sehingga cocok untuk berbagai kalangan, termasuk anak-anak dan wisatawan mancanegara.
2. Bahan Simpel, Rasa Istimewa
Meski hanya menggunakan campuran tepung, santan, dan bumbu sederhana, mampu menghasilkan rasa yang kompleks namun lembut.
3. Kaya Nilai Budaya
Burgo mewakili karakter kuliner Palembang: hangat, lembut, dan selalu akrab disajikan di momen kebersamaan.
Penutup: Saatnya Burgo Kembali Bersinar
Burgo Khas Palembang adalah bukti bahwa kuliner sederhana pun bisa memiliki kedalaman rasa yang istimewa. Dengan tekstur lembut yang unik dan kuah santan gurih yang menenangkan, Burgo layak mendapatkan tempat di hati para pecinta kuliner Nusantara. Jika selama ini kamu hanya mengenal pempek sebagai ikon Palembang, kini waktunya mencoba kenikmatan baru yang tidak kalah menggoda.
Satu mangkuk Burgo bukan hanya makanan melainkan pengalaman rasa yang membawa kita lebih dekat dengan kekayaan kuliner Indonesia.
